FT News – CEO Telegram, Parel Durov yang ditangkap di Prancis diduga terkait kasus kejahatan terorganisir yang dilakukan di platform miliknya mempunyai sejumlah fakta unik. Salah satunya adalah, pria lajang ini ternyata memiliki 100 anak biologis.
Dilansir dari laman Tech Crunch, Parel Durov sangat lekat dengan kebebasan dan sikap anti-kemapanan. Namun, yang menarik perhatian adalah pengakuannya di Telegram pada akhir Juli lalu bahwa ia telah memiliki lebih dari 100 anak biologis.
Hal ini terjadi setelah ia menyumbangkan sperma di sebuah klinik 15 tahun lalu dalam rangka membantu temannya memiliki bayi. “Saya baru saja diberi tahu bahwa saya memiliki lebih dari 100 anak biologis. Bagaimana ini mungkin seorang pria yang belum pernah menikah dan lebih suka hidup sendiri?” ucapnya.
Durov menceritakan bahwa sekitar 15 tahun lalu, seorang teman mendatanginya dengan sebuah permintaan aneh. “Ia mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak dapat memiliki anak karena masalah kesuburan dan meminta saya untuk menyumbangkan sperma di sebuah klinik agar mereka dapat memiliki bayi. Saya tertawa terbahak-bahak sebelum menyadari bahwa ia sangat serius,” jelasnya.
Bos di klinik tersebut mengatakan padanya bahwa sperma yang diberikan merupakan bahan donor berkualitas tinggi dan hal itu sangat terbatas. Dokter di klinik itu mengatakan bahwa merupakan tugas sipil bagi pria berusia 39 tahun tersebut untuk menyumbangkan lebih banyak sperma guna membantu lebih banyak pasangan secara anonim.
“Kedengarannya cukup gila untuk membuat saya mendaftar sebagai donor sperma,” katanya singkat.
Pada 2024, aktivitas donor sperma yang telah ia lakukan sebelumnya telah membantu lebih dari seratus pasangan di 12 negara untuk memiliki anak. “Selain itu, bertahun-tahun setelah saya berhenti menjadi donor, setidaknya satu klinik IVF masih memiliki sperma beku saya yang tersedia untuk digunakan secara anonim oleh keluarga yang ingin memiliki anak,” tambahnya.
Diketahui Parel Durov merupakan pria berdarah Prancis-Rusia yang lahir pada tahun 1984 di Uni Soviet. Ia pindah ke Italia saat berusia 4 tahun. Keluarganya kemudian pindah kembali ke Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet dan ayahnya menerima tawaran untuk bekerja di Universitas St. Petersburg.
Keahlian Durov dalam membuat kode dan semangat kewirausahaannya mendorongnya membangun Vkontakte (VK), sebuah situs media sosial pada tahun 2006 tepatnya saat ia berusia 21 tahun dan baru saja lulus dari universitas.
VK dengan cepat dikenal sebagai Facebook-nya Rusia dan Parel Durov menjadi jawaban dari negara itu kepada Mark Zuckerberg.
