Pemain Timnas, Yakob dan Yance Sayuri Jadi Korban Rasisme, Ketum PSSI Marah
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir sedang dibuat geram dengan tindakan rasisme yang dialami dua pemain tim nasional Indonesia, Yakob dan Yance Sayuri. Erick mengecam aksi yang dialami para pemain khususnya dan tindakan rasisme pada umumnya.
"Saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apapun di sepak bola. Tidak boleh ada perlakuan, ujaran atau apapun yang berbau rasisme dalam sepak bola khususnya di Indonesia," tulis Erick dalam sebuah unggahan Instagram, dikutip pada Senin (5/5/2025).
"Tidak ada tempat bagi rasisme di dunia," tegas pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Maksud dari Perbaiki JIS
Ini bukan lagi pertama Erick tegas menyatakan penolakannya pada rasisme. Pada 2023 lalu, mantan bos Inter Milan itu juga mengutuk tindak rasisme pada semua pihak, apalagi pemain timnas Indonesia.
"Saya sangat kecewa karena sangat sedih ketika kita bangga sebagai negara Pancasila, NKRI. Kulitnya ada yang putih, ada yang hitam. Rambutnya ada yang keriting, ada yang lurus. Sukunya macam-macam. Lalu terjebak hal-hal yang seperti (rasisme) ini. Sangat-sangat menyedihkan. Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Saya rasa ini tidak bisa ditoleransi," kata Erick.
Yakob dan Yance menjadi korban rasisme di media sosial setelah Malut United mengalahkan Persib Bandung 1-0 di pekan ke-31 Liga 1 2024/2025. Hasil ini membuat Persib harus menunda pesta juara mereka.
Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda
Setidaknya ada enam akun Instagram yang menggunakan kata-kata kasar pada Yakob dan Yance di Instagram. Sempat memilih diam, Sayuri bersaudara akhirnya memilih mengambil langkah setelah diskusi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
"Kami sering kali kena ucapan dan tindakan rasis. Semakin ke sini semakin berlebihan dan parah, bahkan mereka menghina anak dan keluarga kami. Seharusnya para pelaku dilarang untuk berada di lingkungan sepak bola. Karena sepak bola itu merayakan keberagaman," ujar Yakob dan Yance dalam pernyataan resminya.