Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan Ikut Tentukan Masa Depan Indonesia

FTNews – Di dalam kehidupan yang modern ini, listrik merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan kita. Banyaknya barang elektronik yang membutuhkan listrik menyebabkan tingginya kebutuhan akan listrik.

Saat ini, pembangkit listrik di Indonesia masih banyak bergantung dengan tenaga fosil, seperti batu bara, gas, dan diesel. Pembangkit listrik tenaga fosil ini merupakan salah satu penyebab tingginya emisi karbon di Indonesia. 

Dalam debat cawapres keempat pada hari Minggu (21/1), Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa paslon 02 akan mengusungkan penggunaan energi terbarukan. Pasangan dari Capres Prabowo Subianto ini mengatakan bahwa mereka ingin Indonesia menggunakan energi hijau untuk ke depannya.

“Potensi energi baru terbarukan kita juga luar biasa sekali. Bisa mencakup 3.686 gigawatt, yang meliputi energi surya, air, angin, bioenergi, dan juga panas bumi,” ungkap Gibran saat pemaparan visi misinya.

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan Indonesia

Berdasarkan data Our World in Data, sebanyak 86,95 persen produksi listrik di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil pada tahun 2020. Pada tahun 2021, Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkontribusi sebanyak 85,95 persen dalam produksi listrik Indonesia.

Tentu hal ini mengkhawatirkan karena berdasarkan Paris Agreement pada tahun 2016, Indonesia harus ikut berpartisipasi menjaga temperatur Bumi. Tahun 2023 merupakan tahun terpanas di dunia dengan kenaikan suhu sebanyak 0,6 derajat celcius.

Data kenaikan suhu udara di bumi berdasarkan data Copernicus Climate Change Service (C3S) Foto: FTNews/Dimas Aditya

Untuk mencapai Zero Net Emission, Indonesia harus mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengejar energi hijau ini. Saat ini, Indonesia sudah memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga terbarukan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, pembangkit listrik menggunakan sebanyak 2,1 juta liter bahan bakar terbarukan (biodiesel, biosolar, biofame). Namun, untuk penggunaan batu bara mencapai 88,3 juta ton.

BACA JUGA:   Kejar "Net Zero Emission", Jepang Ingin Buat PLT Angin

Indonesia memiliki beberapa jenis pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan. Saat ini, Indonesia memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi, air, surya, dan angin. Penghasil listrik dari energi terbarukan berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLTA di Waduk Cirata dapat menghasilkan 1.008 megawatt.

Selain itu, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) juga sangat berpotensi besar dalam menciptakan energi hijau. Berdasarkan data dari ThinkGeoEnergy, potensi panas bumi Indonesia terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. 

Perkiraan panas bumi Indonesia dapat menghasilkan 2.133 megawatt di tahun 2020. Padahal, potensi panas bumi Indonesia dapat menghasilkan sebanyak 23.965 megawatt.

Artikel Terkait

Live Streaming di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Sampai Dibikin Nangis!

FT News - Seorang Youtuber asal Amerika Serikat (AS), IShowSpeed,...

Respon Polos Orang Indonesia saat Bertemu Youtuber Speed: Dia Siapa?

FT News - Youtuber Speed atau IShowSpeed sedang berkunjung...

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...