Forumterkininews.id, Naypyidaw- Kelompok pemberontak Myanmar mengatakan telah mengubur sisa-sisa lebih dari 30 orang yang tewas dalam aksi pembantaian ketika Dewan Keamanan PBB menyerukan pertanggungjawaban dan segera diakhirinya kekerasan di negara itu.
“Kami mengubur setiap mayat yang kami temukan di tempat kejadian,” kata seorang komandan Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF), salah satu pasukan sipil terbesar yang dibentuk untuk menentang kudeta militer 1 Februari, dikutip Reuters, Kamis (30/12).
Foto-foto yang diposting di media online menunjukkan anggota KNDF mengubur jenazah di kuburan yang dilapisi dengan balok beton. Sementara bunga-bunga berserakan di atas mayat dan lilin dinyalakan di samping kuburan.
Komandan pasukan yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan meskipun sulit untuk mengidentifikasi mayat yang dikuburkan pada hari Rabu, dia yakin mereka termasuk staf Save the Children.
Seorang juru bicara junta Myanmar belum mengomentari serangan itu, tetapi media pemerintah di Myanmar yang dikelola militer sebelumnya melaporkan bahwa tentara telah menembak dan membunuh sejumlah orang yang dianggap teroris dengan senjata-senjata di desa itu.
Dalam sebuah pernyataan pers yang diterbitkan, Rabu, Dewan Keamanan PBB mengatakan anggotanya mengutuk pembunuhan yang dilaporkan terhadap sedikitnya 35 orang, termasuk empat anak dan dua staf Save the Children.
Dewan Keamanan menekankan perlu adanya akuntabilitas atas tindakan tersebut dan menyerukan penghentian segera semua kekerasan dan menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan memastikan keselamatan warga sipil.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dikomandoi pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.
