Pemprov Jabar Minta Tambahan Kuota Solar Subsidi 224.100 KL

Jelang akhir tahun 2023, Pemprov Jabar meminta adanya penambahan kuota untuk bahan bakar minyak-jenis bahan bakar tertentu (BBM JBT).

Permohonan tersebut sudah disampaikan melalui surat yang dilayangkan kepada Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas bernomor 10372/DG.03.02.07/PEREK Tanggal 30 November 2023 perihal Permohonan Penambahan Kuota BBM JBT Provinsi Jabar Tahun 2023.

“Pada intinya menyampaikan usulan penambahan kuota JBT sebesar 224.100 KL sehingga penetapan kuota JBT Jawa Barat 2023 dapat mencapai 2.261.370 KL, di mana angka ini secara proporsional diharapkan dapat memenuhi kebutuhan JBT di Jabar,” ucap Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih, Jumat (15/12/2023).

Permintaan untuk penambahan kuota BBM JBT tersebut juga dalam rangka mengantisipasi naiknya konsumsi bahan bakar jelang Natal dan Tahun Baru 2024.

Ai Saadiyah menjelaskan bahwa secara umum kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP-Pertalite) di Jabar pada tahun 2023 berjumlah 5.048.176 KL atau lebih besar 3,06 persen dari kuota JBKP Tahun 2022 sebesar 4.898.345 KL.

“Sampai dengan tanggal 27 November 2023 telah mencapai 86 persen dan diperkirakan aman sampai dengan akhir tahun 2023,” katanya.

Kuota JBT-Biosolar

Namun kondisi tersebut berbeda untuk kuota JBT-Biosolar yang hanya tersedia sebesar 2.037.270 KL pada tahun 2023 atau lebih rendah 11 persen dibandingkan kuota yang terrealisasi JBT 2022 sebesar 2.289.213 KL.

“Realisasi hingga 27 November 2023 telah mencapai 97,81 persen. Dengan penambahan ini dapat mencukupi kebutuhan JBT hingga akhir tahun 2023,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa penyaluran solar subsidi bakal melampaui batas yang telah ditetapkan tahun ini.

BACA JUGA:   Jenderal Doni Monardo Kecam Penusukan Kolonel Purn Sugeng Waras

Pernyataan tersebut disampaikannya kepada wartawan di Gedung Kementerian ESDM pada Kamis (14/12/2023).

“Solar paling mengkhawatirkan. Pertalite masih oke, LPG masih oke. Solar ini yang saya khawatirkan,” ujarnya.

Namun, ia memastikan bahwa pemerintah masih terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan solar subsidi masyarakat.

Walaupun demikian, ia tidak merinci seberapa besar tambahan kuota yang dibutuhkan.

“Ya kita nggak pasti, kita akan evaluasi lagi,” ujarnya.

Artikel Terkait