Pemprov Jateng Keluarkan Surat Edaran Waspada Ancaman Gempa Megathrust

FTNews, Semarang— Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan surat edaran tentang langkah dan upaya kesiapsiagaan seluruh instansi dan masyarakat terkait ancaman megathrust. Sebab, ancaman tersebut berpotensi gempa dan tsunami.

Surat Edaran Nomor 360.0/2094 tertanggal 28 Agustus 2024 itu ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Surat tersebut untuk merespon informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait zona megathrust di Indonesia.

“Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat info dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/ kota, agar melakukan mitigasi,” kata Sekda Sumarno, usai menghadiri rapat paripurna, di Gedung DPRD Jateng, dikutip dari keterangan Humas Jateng.

Selain melakukan mitigasi bencana, ia berharap, seluruh masyarakat berdoa, agar ancaman bencana gempa dan tsunami tidak terjadi. Terutama masyarakat di sejumlah daerah di Jateng yang berhadapan langsung dengan zona megathrust. Di antaranya Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri.

“Antisipasi tetap kita lakukan. Harapan kami itu (gempa dan tsunami) tidak terjadi, kalau toh terjadi kita ada kesiapansiagaan untuk antisipasi,” harap Sumarno.

Dia menyampaikan, beberapa imbauan yang disarankan melalui surat edaran tersebut, antara lain mengintruksikan kepada seluruh instansi dan warga untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap, terutama di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jawa Tengah.

Instansi-instansi terkait, ujar Sekda, juga diminta melakukan pengecekan kembali alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanaan, dan memastikan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman dan bebas bencana.

Selain itu, memastikan ketersediaan papan informasi, rambu-rambu serta arah evakuasi yang memadai, terutama untuk wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah.

Pemerintah kabupaten/ kota, terang Sumarno, juga diminta meningkatan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat, serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami.

BACA JUGA:   Gunung Semeru Erupsi, Penduduk Lumajang Mengungsi

Tidak kalah penting adalah meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan, serta melaksanakan simulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Pemprov Jateng juga meminta instansi terkait meningkatkan koordinasi dengan BMKG, terutama soal informasi cuaca dan aktivitas seismik zona megathrust di wilayah masing-masing, serta pemantauan secara berkala baik melalui website maupun media lainnya.***

 

 

Artikel Terkait

Lagi Manggung, Desta Iseng Sebut Nama Natasha Rizky

Desta dan Natasha Rizky telah resmi bercerai. Namun tak...

Prahara Munaslub Kadin 2024, Arsjad Rasjid Sebut Acara Ilegal

FT News - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar...

Perkara Foto dan Video, Irish Bella dan Ammar Zoni Dijodohkan

Perjodohan tersebut lantaran muncul foto maupun video Irish Bella...

Ridwan Kamil Adakan Acara Diskusi Bersama, Netizen: Stop Ngomongin Janji!

FT News - Ridwan Kamil, yang mencalonkan diri sebagai Gubernur...

Doa Ragnar Oratmangoen saat Umrah Sebelum Cetak Goal di Kandang Arab

Ragnar Oratmangoen sukses mencetak goal saat Indonesia bertanding melawan...