Kesehatan

Penelitian Terbaru, Perempuan yang Selamat dari Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung dan Stroke

26 Agustus 2025 | 16:14 WIB
Penelitian Terbaru, Perempuan yang Selamat dari Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung dan Stroke
Ilustrasi perempuan yang selamat dari Covid-19 risiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke. [Int]

Siapa sangka virus Covid-19 ternyata meninggalkan dampak jangka panjang bagi para perempuan.

rb-1

Dampak itu pun ternyata cukup serius. Di mana sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal menerangkan jika Covid-19 dapat mempercepat proses penuaan pembuluh darah pada perempuan hingga lima tahun lebih cepat dari seharusnya.

Penelitian terbaru itu juga menerangkan jiak penuaan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke di masa depan.

Baca Juga: DPR Minta BPK Lakukan Audit Program Vaksinasi Covid-19 di Kemenkes

rb-3

Libatkan 2.400 Partisipan dari 16 Negara

Ilustrasi perempuan alami serangan jantung. [Int]Ilustrasi perempuan alami serangan jantung. [Int]

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Economic Times, studi ini melibatkan 2.400 partisipan dari 16 negara.

Baca Juga: Satu Botol Terkontaminasi, Moderna Tarik Ratusan Ribu Vaksin Covid-19 di Eropa

Hasil penelitian menunjukkan adanya kekakuan atau pengerasan arteri pada peserta, yang masih dapat terdeteksi enam hingga 12 bulan setelah mereka terinfeksi Covid-19.

Penelitian ini menemukan bahwa perempuan yang pernah terinfeksi Covid-19 mengalami pengerasan arteri yang signifikan, meskipun gejala yang dialami tergolong ringan.

Semakin berat infeksi yang dialami, semakin besar pula kerusakan yang terjadi.

"Covid-19 dapat secara langsung memengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan penuaan vaskular dini, artinya pembuluh darah menjadi lebih tua daripada usia kronologis Anda. Hal ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit jantung," ungkap peneliti utama dari Universitas Paris Cit, Rosa Maria Bruno.

Dampak Lebih Besar Dirasakan Perempuan

Ilustrasi perempuan alami gejala stroke. [Int]Ilustrasi perempuan alami gejala stroke. [Int]

Data demografis menunjukkan bahwa perempuan lebih terpengaruh oleh pengerasan arteri dibandingkan laki-laki, terutama bagi mereka yang masih mengalami gejala jangka panjang seperti kelelahan, sesak napas, dan masalah konsentrasi.

Menurut Bruno, perbedaan dalam fungsi sistem imun mungkin menjadi salah satu penyebabnya.

"Perempuan menghasilkan respons kekebalan yang lebih cepat dan kuat. Meski dapat melindungi dari infeksi, respons ini juga bisa meningkatkan kerusakan pembuluh darah setelah infeksi awal," ungkapnya.

Menarik untuk dicatat, penelitian ini juga menunjukkan bahwa individu yang telah menerima vaksin Covid cenderung memiliki pembuluh darah yang lebih fleksibel.

Vaksinasi berperan dalam mengurangi risiko penuaan pembuluh darah akibat gejala jangka panjang, jika dibandingkan dengan mereka yang belum divaksin.

Bruno menjelaskan bahwa virus Covid-19 dapat melekat pada reseptor ACE2 yang terdapat di dinding pembuluh darah, sehingga memudahkan virus tersebut untuk masuk dan menginfeksi sel. Proses ini, ditambah dengan reaksi peradangan serta respons sistem imun tubuh, turut mempercepat penuaan pembuluh darah.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami penuaan pembuluh darah akibat Covid-19 lima tahun lebih cepat memiliki risiko 3 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung saat memasuki usia 60-an.

Meskipun demikian, Bruno menekankan bahwa penuaan pembuluh darah dapat diukur dan ditangani dengan berbagai perawatan yang tersedia, seperti perubahan gaya hidup, pengendalian tekanan darah, serta konsumsi obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

"Bagi orang dengan penuaan pembuluh darah dini, penting untuk melakukan apa pun yang bisa mengurangi risiko serangan jantung dan stroke," ujarnya.

Para ahli juga mengingatkan bahwa perempuan yang pernah terinfeksi Covid, terutama yang mengalami gejala jangka panjang, sebaiknya lebih memperhatikan kesehatan jantung mereka.

Melakukan pemeriksaan rutin, menerapkan gaya hidup sehat, serta mengendalikan tekanan darah dan kolesterol dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan.

Tag Covid-19 Stroke Perempuan selamat dari Covid-19 Risiko Serangan Jantung