Penerima Hadiah Nobel Perdamaian Dituding Lecehkan Anak di Bawah Umur

Forumterkininews.id, Dili – Penerima Hadiah Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo,  dituding melakukan  pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Diketahui, Uskup Belo  dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996 bersama dengan Presiden Timor-Leste saat ini José Ramos-Horta. Dia dapat penghargaan atas komitmennya untuk mengakhiri perang yang mengarah pada kemerdekaan Timor-Leste dari Indonesia.

Tudingan itu pertama kali diterbitkan majalah mingguan Belanda, De Groene Amsterdammer. Menurut De Groene, tuduhan pertama terhadap pria 74 tahun itu muncul pada tahun 2002.

Pada Januari 2003, Belo meninggalkan Timor Leste menuju Portugal. Pada Juni 2004, ia ditugaskan sebagai “asisten imam” di Maputo, Mozambik, di mana ia juga mengabdikan dirinya untuk mengajar katekismus.

Dia kemudian kembali ke Portugal. Menurut pernyataan Uskup Norberto Do Amaral, presiden Konferensi Waligereja Timor Leste, yang juga dilaporkan oleh De Groene, Belo tunduk pada pembatasan perjalanan yang diberlakukan Vatikan.

Tudingan majalah Belanda itu merujuk pada fakta yang terjadi pada 1990-an. De Groene Amsterdammer melaporkan bahwa kedua korban, sekarang berusia empat puluhan, mengatakan bahwa orang lain juga dilecehkan, dan mereka baru sekarang menemukan keberanian untuk berbicara.

Keduanya juga mengklaim bahwa Uskup membayar mereka dengan uang untuk tetap diam.

Selain itu, ada kesaksian dari 20 orang lain di Timor-Leste yang mengatakan bahwa mereka mengetahui fakta-fakta tersebut.

Sementara itu, Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni,  mengeluarkan pernyataan guna mengklarifikasi kabar tersebut.

“Sehubungan dengan tuduhan yang diterima mengenai perilaku uskup, pada bulan September 2020 Kongregasi memberlakukan pembatasan disipliner tertentu kepadanya,” katanya dikutip Vatikannews, Jumat (30/9).

Pembatasan itu termasuk  gerakannya dan pelaksanaan pelayanannya, larangan kontak sukarela dengan anak di bawah umur, wawancara dan kontak dengan Timor Leste.

BACA JUGA:   Brutal! Israel Tembaki Jemaah Masjid Al-Aqsa Jelang Salat Subuh

“Pada November 2021, langkah-langkah ini dimodifikasi dan diperkuat. Pada kedua kesempatan tersebut, tindakan tersebut secara resmi diterima oleh uskup,” imbuhnya.

 

 

Artikel Terkait