Perjalanan Karier Immanuel Ebenezer: Aktivis Mahasiswa 98, Ojol, hingga Wamenaker yang Dipecat
Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel memulai kiprahnya di dunia politik dari aktivitasnya sebagai pers mahasiswa. Ia aktif di Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Jakarta (FKPMJ), yang kemudian berganti nama menjadi Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ).
Saat terjun di pers mahasiswa, Noel tercatat sebagai mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta angkatan 1994.
Baca Juga: Biodata dan Agama Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Kena OTT KPK
Namun, ia tidak menyelesaikan studinya karena lebih memilih fokus pada kegiatan politik di luar kampus.
Noel Ikut Menggagas Berdirinya Forkot
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. (Yayasan 98 Peduli)
Bersama rekan-rekannya di FKPMJ, Noel ikut mendirikan wadah gerakan mahasiswa Forum Kota (Forkot) yang berperan besar dalam reformasi 1998 hingga tumbangnya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.
Forkot kemudian pecah menjadi sejumlah organisasi baru, seperti Forum Aksi Mahasiswa Pro Demokrasi (Famred), Front Jakarta (Fronjak), hingga Front Kota (Fronkot).
Pria kelahiran 22 Juli 1975 itu juga pernah menggagas Solidaritas Pemuda Pelajar Jakarta (SPPJ) bersama rekannya sesama aktivis, yang juga kekasihnya saat itu, Ires, seorang mahasiswi Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta—yang kini berubah menjadi Politeknik APP Jakarta.
Pada 2004, Noel lulus di kampus Universitas Satya Negara Indonesia, Jakarta Selatan.
Suami dari Silvia Rinita Harefa itu perrnah meramaikan bursa calon legislatif di Kota Depok, Jawa Barat, di era 2000-an. Namun, ia gagal lolos ke kursi parlemen.
Jadi Ojek Online
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. (Yayasan 98 Peduli)
Pada 2016, Noel dikabarkan pernah menjadi pengemudi ojek online (ojol). Kabar ini dikonfirmasi salah seorang sahabat dekatnya yang enggan disebutkan namanya. “Iya, benar,” singkatnya saat dihubungi FTNews.co.id melalui WhatsApp.
Ketua Jokowi Mania
Nama Noel mencuat ke publik setelah melaporkan Arseto Suryoadji ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Saat itu, Noel bertindak atas nama Ketua Jokowi Mania (Joman). Arseto diduga menuding pendukung Jokowi menjual undangan pernikahan putra Presiden seharga Rp25 juta.
Pada Pilpres 2019, Noel bersama Joman menjadi bagian dari tim sukses Jokowi hingga berhasil mengantarkan mantan Wali Kota Solo itu memimpin dua periode.
Jadi Komisaris BUMN
Pada 2021, jasa Noel diapresiasi Presiden Jokowi. Melalui Menteri BUMN Erick Thohir, Noel ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. Namun, pada Maret 2022, ia dicopot dari jabatannya setelah menjadi saksi meringankan dalam sidang terorisme Munarman, mantan Sekretaris FPI.
Masuk Kabinet Prabowo
Karier politik Noel belum berhenti. Naluri politiknya kembali tajam ketika ia beralih mendukung Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 lewat organisasi Prabowo Mania.
Setelah pasangan tersebut menang, Noel mendapat posisi strategis sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) dengan gaji sekitar Rp46 juta per bulan.
Dipecat Prabowo
Namun, karier Noel di kabinet tak bertahan lama. Belum genap setahun menjabat, ia resmi diberhentikan oleh Presiden Prabowo Subianto karena tersangkut kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pada Rabu (20/8/2025) malam, Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diduga menerima aliran dana hingga Rp3 miliar dari pembayaran pengurusan sertifikat K3.