Pertempuran Sudan Tewaskan 200 Orang, 1.800 Luka-luka

Forumterkininews.id, Khartoum- Pertempuran antara tentara dan paramiliter di Sudan telah menewaskan sekitar 200 orang dan melukai 1.800 lainnya. Hal ini menyebabkan rumah sakit rusak dan pasokan medis serta makanan menipis pada Senin (17/4).

Perebutan kekuasaan selama seminggu meledak menjadi kekerasan mematikan pada hari Sabtu. Antara pasukan dua jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat paramiliter yang kuat. (RSF).

Baca Juga : Militer Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza

Melansir AFP, poenduduk ibu kota yang ketakutan menghabiskan hari-hari terakhir di bulan Ramadhan dengan menonton dari jendela mereka. Ketika tank-tank menggelinding di jalan-jalan, gedung-gedung berguncang, dan asap dari api yang dipicu oleh pertempuran menggantung di udara.

Akan tetapi, tak sedikit dari mereka yang terpaksa keluar menghadapi antrean roti dan bensin di gerai yang tidak tutup. Warga juga mengalami pemadaman listrik.

Volker Perthes, kepala misi PBB ke Sudan, mengatakan kepada Dewan Keamanan dalam sesi tertutup, sedikitnya 185 orang tewas dan 1.800 lainnya luka-luka.

“Ini adalah situasi yang sangat cair sehingga sangat sulit untuk mengatakan ke mana keseimbangan bergeser,” kata Perthes kepada wartawan.

Senin pagi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk segera menghentikan permusuhan. Dia memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat menghancurkan negara dan kawasan.

Petugas medis di Sudan sebelumnya menyebutkan korban tewas hampir 100 warga sipil dan puluhan pejuang dari kedua belah pihak, tetapi jumlah korban dianggap jauh lebih tinggi, dengan banyak yang terluka tidak dapat dibawa ke rumah sakit.

Artikel Terkait