Polisi Ungkap Identitas Pria Tewas dengan Luka Tusuk di Jakpus
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Polisi mengungkapkan identitas pria yang tewas dengan luka tusuk di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12).
Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Bernard B Saragih mengatakan korban berinisial KSD (19) merupakan warga Jalan Swasembada.
"Identitas korban berinisial KSD asli Banyumas. Korban kelahiran Maret tahun 1996. Di Ibu Kota, korban menyewa kos-kosan di Jalan Swasembada," kata Bernard, saat diminta keterangan Senin (2/1).
Baca Juga: Progres Penagihan Obligor BLBI, Negara Kantongi PNBP Rp314 Miliar
Lebih lanjut ia mengatakan korban diduga dibegal saat akan melakukan Cash On Delivey (COD) di daerah Pasar Grosir Cililitan (PGC).
"Ada identitas, karena kan korban pedagang HP online, jadi kemarin itu berdasarkan itu dia lagi janjian sama seseorang di PGC mau jual HP mau ada yang beli, diantar. Setelah diantar itu sudah transaksi dia balik, mau balik itu di jalan itulah," ujar Bernard.
Sementara itu hingga saat ini pihak kepolisian masih memburu terduga pelaku dan sudah menyita kamera Closed Circuit Television (CCTV) sekitar lokasi guna memburu terduga pelaku.
Baca Juga: Usai Diperiksa KPK, Wali Kota Pangkalpinang Bungkam
Untuk diketahui, seorang pria tanpa identitas diduga korban pembunuhan ditemukan dalam posisi tengkurap di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu (31/12).
Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Bernard Saragih mengatakan jasad tersebut ditemukan dengan kondisi penuh luka di badan sekiranya pukul 00.30 WIB.
“Iya benar ada penemuan mayat di depan pintu keluar kampus Yarsi. Korban ditemukan dalam keadaan telungkup dan terdapat empat luka tusuk ditubuhnya,†ucap Bernard, dalam keterangannya, Sabtu (31/12).
Labih lanjut ia mengatakan ada tiga luka tusuk pada bagian pinggang kanan dan satu luka tusuk di bagian dada korban.
Sementara itu ia mengatakan pihaknya tidak menemukan identitas pria tersebut namun pihaknya mendapatkan satu buah handphone.
“Identitas sama sekali tidak ada, kita hanya temukan satu handphone saja,†kata Bernard.