Polwan Bakar Suami Diduga Karena Idap “Baby Blues”, Apa Itu?

FTNews- Seorang polisi wanita (polwan) berinisial Briptu FN (28) diduga membakar suaminya yang juga merupakan anggota polisi berinisial Briptu RDW (27). Kejadian itu berlangsung di garasi rumah mereka di Asrama Polisi (Aspol) Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (8/6).

Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka bakar hingga 90 persen. Korban pun sempat menjalani perawatan medis, namun meninggal dunia pada Minggu (9/6).

Banyak desas-desus mengemuka terkait alasan mengapa polwan tersebut tega menghabisi nyawa suaminya sendiri dengan cara yang tragis. Salah satunya, karena ia juga diduga mengidap sindrom baby blues pasca melahirkan sepasang anak kembar 3 bulan lalu.

Dugaan itu muncul lantaran beredar bunyi ancaman yang ibu tiga anak ini lontarkan kepada suaminya sebelum peristiwa pembakaran itu terjadi.

“Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar” bunyi laporan polisi nomor LP/A/  18 /VI/2024/Spkt/Polres Mojokerto Kota/Polda Jawa Timur.

Lantas, apa sebenarnya baby blues itu dan bagaimana dampaknya terhadap psikologis seseorang?

Mengenal Baby blues

(Dok: Siloam Hospital)

Melansir laman healtline, sekitar 80 persen ibu pasca melahirkan mengalami baby blues. Yakni sebuah periode singkat setelah melahirkan yang penuh dengan kesedihan, kecemasan, stres, dan perubahan suasana hati.

Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan, tetapi jika seorang ibu mengalami persalinan yang sangat sulit, ia mungkin akan menyadarinya lebih cepat.

Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami fluktuasi hormonal yang ekstrim untuk membantu inu pulih dan merawat bayi. Perubahan hormonal tersebut juga dapat mempengaruhi pola pikir ibu pasca melahirkan.

Apa saja gejala baby blues?

(Dok: News Medical)

Gejala baby blues sendiri bisa mulai 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir. Seringkali, baby blues hilang dengan sendirinya segera setelah melahirkan. Secara umum, gejala baby blues meliputi:

  • Merasa ingin menangis  tanpa alasan yang jelas karena pemicu kecil
  • Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung
  • Merasa tidak terikat dengan si bayi
  • Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi
  • Merasa gelisah atau mengalami insomnia, padahal sedang kelelahan
  • Mengalami kesulitan membuat keputusan atau berpikir jernih
BACA JUGA:   5 Hal Ini Jadi Objek Penilaian Sejak Pertemuan Pertama

Bagaimana Mengatasi Baby Blues?

  • Tidur cukup.
  • Makanlah dengan baik. Yang satu ini tidak memerlukan banyak penjelasan, cukup beri asupan terbaik untuk tubuh dan hirup udara segar. Ini sederhana namun efektif.
  • Berbicara dengan seseorang. Tidak harus seorang terapis, tetapi jika seorang ibu memilikinya, hubungilah mereka. Jika tidak, maka bisa mengobriol dengan anggota keluarga atau teman yang memahami ibu dan tidak akan menghakimi. Terkadang ibu yang baru melahirkan hanya perlu mengeluarkan isi hatinya.
  • Lakukan sesuatu yang disukai. Lakukan apapun kegiatan yang akan membuat rasa bahagia dan rileks.

Artikel Terkait