PR di Surakarta Masih Ada, Gibran Pasang Target Selesai Tahun Ini

FTNews – Tahun 2024 terhitung masih akan berakhir 10 bulan lagi, namun bagi Gibran Rakabuming Raka tahun 2024 bakal menjadi tahun pembuktiannya dalam menyelesaikan program pembangunan fisik di Surakarta.

Sebab, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 ini memasang target bakal menyelesaikan program pembangunan fisik di Solo pada tahun 2024.

“Masih banyak yang harus diselesaikan. Pembangunan-pembangunan fisik, tapi kebanyakan sudah selesai di tahun ini,” katanya kepada awak media, Selasa (27/2).

Sejumlah proyek infrastruktur yang masih dalam proses pengerjaan revitalisasi, seperti Keraton Surakarta, rel layang Simpang Joglo, serta Museum, Sains, dan Teknologi.

Sedangkan pengerjaan Viaduk Gilingan yang masih berproses, menurutnya akan segera diselesaikan.

Namun pengerjaan proyek tersebut di wilayahnya ada yang terdampak kasus operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). Salah satunya merupakan proyek yang berlokasi di Solo, yakni pembangunan rel ganda Solo-Kalioso.

“Kemarin ada OTT. Ini akan kami selesaikan. Makanya kami minggu lalu ke sana. Ini sudah sesuai timeline semua,” katanya.

Selain persoalan infrastruktur, penyelesaian sejumlah pekerjaan rumah di Kota Solo masih menunggu penanganannya.

“Seperti penurunan angka kemiskinan, pengangguran, dan pembukaan lapangan kerja,” katanya.

Selain itu, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), penurunan gini ratio, dan kasus stunting. Mengutip laman surakarta.go.id, angka kemiskinan di Kota Solo telah mengalami penurunan yang signifikan.

Jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 2,05 ribu orang dari tahun 2022, mencapai angka 43,89 ribu orang.

Untuk prosentase penduduk miskin juga turun drastis sebesar 0,40 persen, mencapai 8,44 persen pada tahun 2023. Berkat upaya ini, garis kemiskinan naik menjadi Rp62.512 per kapita/bulan.

Sedangkan untuk angka kasus stunting, masih di laman yang sama menerangkan peningkatan kasus stunting pada anak balita menjadi perhatian serius. Meskipun terdapat 1.050 anak balita yang terkena stunting pada 2023, penurunan sebesar 16,2 persen dari tahun sebelumnya memberikan harapan.

BACA JUGA:   Keluarga Brigadir J Tidak Bisa Lihat Autopsi Ulang dari Layar Kamera, Hanya Menunggu

Sementara, terkait dengan angka kemiskinan, dikatakannya, akan segera ditindaklanjuti.

“Akan kami tindaklanjuti terus sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah),” katanya.

Artikel Terkait