Presiden LaLiga Kecam Format Baru Piala Dunia Antarklub 2025, Ini Katanya!
Olahraga

Presiden LaLiga, Javier Tebas kembali menyoroti tajam penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025 yang kini menggunakan format anyar dengan 32 tim.
Dalam pandangannya, turnamen yang digagas FIFA itu bukan hanya tidak relevan, tetapi juga merugikan ekosistem sepak bola di level domestik, khususnya di Eropa.
Pernyataan keras ini dilontarkan Tebas saat menjadi pembicara di acara yang digelar di ESADE Business School, Madrid, Selasa (17/6/2025).
Saat ditanya mengenai apa yang sebaiknya dilakukan FIFA terhadap Piala Dunia Antarklub, Tebas tidak ragu menjawab dengan lantang. "Solusinya adalah menghapusnya saja. Saya jelas menolak keberadaan turnamen ini," ujar Tebas, seperti dilansir ESPN.
Format Baru Dituding Menguras Sumber Daya dan Ruang Waktu Kompetisi
Presiden LaLiga, Javier Tebas. [Instagram/@_phs_8_]Tebas menilai, penambahan jumlah peserta dan jadwal pertandingan membuat format baru Piala Dunia Antarklub 2025 justru menjadi beban bagi klub-klub besar yang sudah terlibat dalam banyak kompetisi.
Turnamen ini menurutnya hanya mengalirkan uang ke klub-klub elite dan pemain yang itu-itu saja.
"Kita tidak membutuhkan kompetisi tambahan yang hanya membuat klub dan pemain terkuras secara fisik maupun finansial. Dunia hak siar sudah tidak punya ruang lagi. Ekosistem liga nasional bisa runtuh," ucap Tebas.
Lebih lanjut, pria asal Spanyol itu menyebut bahwa satu-satunya solusi adalah kembali ke format lama, yaitu turnamen pendek yang hanya digelar selama satu akhir pekan.
"Format sebelumnya sudah cukup. Tidak perlu membuat kalender makin sesak. Tidak ada tanggal yang tersedia untuk ini," tandas Tebas.
Piala Dunia Antarklub 2025 Dinilai Tidak Kompetitif
Ketika diminta komentarnya soal kualitas pertandingan di edisi kali ini, Javier Tebas menilai bahwa intensitas permainan di Piala Dunia Antarklub 2025 sangat minim.
Ia bahkan menyamakan atmosfer turnamen ini seperti laga persahabatan pra-musim yang tidak memiliki greget.
"Saya hanya menonton sedikit pertandingan Chelsea, dan itu pun terasa seperti laga pramusim. Tidak ada intensitas. Setidaknya selama 25 menit yang saya lihat, rasanya hambar," tegas Tebas.
Format 32 Tim Dinilai Tidak Efektif, Kembali ke Format Lama Jadi Solusi
Peserta Piala Dunia Antarklub 2025. [Instagram/@fifaclubworldcup]Turnamen yang dulunya hanya diikuti tujuh tim yakni juara dari enam konfederasi serta satu tuan rumah, kini bertransformasi menjadi ajang besar dengan 32 peserta yang dibagi dalam delapan grup.
Namun, kritik terhadap format Piala Dunia Antarklub 2025 terus berdatangan dari berbagai tokoh, dan Tebas menjadi yang paling vokal.
Pekan lalu, ia juga menyebut bahwa kehadiran turnamen ini hanya akan merusak jadwal liga seperti LaLiga Spanyol, mengganggu persiapan pramusim, dan mengikis eksklusivitas kompetisi antarklub internasional lainnya.
“Ini turnamen konyol yang tak punya urgensi. Lebih baik energi kita fokus pada penguatan liga nasional dan kontinental seperti Liga Champions," pungkasnya.