Putri Marah Dilibatkan Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J

Forumterkininews.id, Jakarta – Putri Candrawathi mengaku marah kepada suaminya, Ferdy Sambo, saat dirinya dilibatkan dalam kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya Brigadir J, pada Jumat (8/7) lalu.

Hal ini diungkapkan Putri saat hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan tiga terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf, terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J, pada Senin (12/12).

Awalnya majelis hakim menanyakan kepada Putri, kapan dirinya mengetahui Brigadir J tewas.

“Kapan saudara mengetahui Yosua meninggal?” tanya Majelis Hakim.

“Tanggal 9 Juli 2022,” jawab Putri.

Kemudian majelis hakim kembali menanyakan kapan waktu tepatnya dirinya mengetahui Brigadir J tewas. Selanjutnya Putri menjawab bahwa dirinya mengetahui informasi tersebut ketika Ferdy Sambo sedang bersamanya di kamar.

“Waktu itu pak Ferdy Sambo ada di kamar sama saya. Saya menanyakan kemarin ada kejadian apa di 46 (Komplek Polri Duren Tiga), terus suami saya sampaikan bahwa Richard menembak Yosua hingga meninggal dunia,” kata Putri.

Sementara itu Putri melanjutkan bahwa insiden penembakan ini diakibatkan adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap dirinya dan hal ini sudah dilaporkan ke Kapolri oleh Ferdy Sambo.

“Suami saya sudah melaporkan ke pak Kapolri bahwa peristiwa itu terjadi karena tembak menembak antara Yosua dan Richard disebabkan karena Yosua melecehkan saya,” ucap Putri.

Mendengar pernyataan tersebut, Putri kaget dan marah kepada suaminya, dikarenakan dirinya ikut dilibatkan dalam peristiwa tewasnya Brigadir J.

“Lalu saya kaget dan saya marah kepada pak Sambo saat itu dan saya menangis. Saya sampaikan kepada suami saya kenapa saya dilibatkan dalam peristiwa tersebut, saya menangis lalu suami saya pergi keluar dari kamar,” kata Putri.

 

Skenario Ferdy Sambo

Bharada E membeberkan skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo saat akan mengeksekusi Brigadir J, di Komplek Polri Duren Tiga, pada Jumat (8/7) lalu.

BACA JUGA:   Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa Atas Tragedi Halloween Korsel

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir sebagai saksi dalam sidang dua terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11). Awalnya majelis hakim menanyakan keberadaan Brigadir J sebelum terjadinya penembakan.

“Seingat saudara Kuat Maruf dan Brigadir J masih di bawah?” tanya Hakim.

“Iya, masih di bawah. Kemudian Pak FS menanyakan saya tahu kejadian di rumahnya atau tidak. Dia bercerita Yosua sudah melecehkan ibu. Kemudian terlontar kalimat, ‘Kurang ajar ini. Dia sudah tidak menghargai saya, menghina martabat saya’. Terus dia ngomong harus dikasih mati anak ini,” jawab Bharada E.

Kemudian Bharada E mengungkapkan bahwa dirinya disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J dan nantinya akan dibela.

“Saya mikir, saya diam kaget juga. Dia (FS) bilang ‘nanti kau yang tembak Yosua, ya, saya yang akan bela kamu. Kalau saya yang tembak, tidak ada yang bela kita,” lanjut Bharada E.

Selanjutnya Ferdy Sambo membuat skenario penembakan yang akan dilaksanakan oleh Bharada E bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.

“Pak Ferdy Sambo bilang, ‘Jadi gini Chad, skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik. Yosua yang mati’,” kata Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.

Kemudian setelah mendengar skenario tersebut Ferdy Sambo meyakinkan Bharada E bahwa dirinya aman dan akan dibela.

“Saya kaget. ‘Ih saya bunuh orang’. Kacau dan tertekan pikiran saya yang mulia. Baru dia (Ferdy Sambo) bilang ‘sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua kamu bela diri. Kau bela diri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman chad, kamu tenang saja’,” ujar Bharada E.

Artikel Terkait

Hasil Survei: Khofifah-Emil Unggul di Pilkada Jatim

FT News – Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis survei...

NPWP Bocor, Jokowi: Terjadi Juga di Negara Lain

FT News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dugaan...