Raih 62 Persen Suara Rakyatnya, Ramos Horta Menangkan Pilpres Timor Leste

Forumterkininews.id, Kiev-  Mantan Presiden Timor Leste yang menjabat pada 2007 hingga 2012 Jose Ramos-Horta, telah menyatakan kemenangan dalam pemilihan presiden Timor-Leste pada pemilu tahun ini.

Data dari badan administrasi pemilu negara itu menunjukkan bahwa Ramos-Horta memperoleh kemenangan 62 persen jauh di depan lawannya, presiden petahana Francisco “Lu Olo” Guterres dengan 37 persen.

“Saya menerima mandat ini dari rakyat dan negara dalam demonstrasi besar-besaran. Ini bentuk komitmen rakyat kami terhadap demokrasi,” kata Ramos-Horta, dikutip Reuters, Kamis (21/4).

Negarawan berusia 72 tahun itu adalah salah satu tokoh politik paling terkenal di Timor-Leste dan sebelumnya menjabat sebagai presiden dari 2007-2012, serta perdana menteri dan menteri luar negeri sebelum itu.

“Saya akan melakukan apa yang selalu saya lakukan sepanjang hidup saya. Saya akan selalu melakukan dialog, dengan sabar, tanpa henti. Tentunya untuk menemukan titik temu solusi atas tantangan yang dihadapi negara ini,” tandasnya.

Menjadi rumah bagi 1,3 juta orang, negara setengah pulau dan mayoritas menganut Katolik Roma. Timor Leste bertahun-tahun bergulat dengan serangan ketidakstabilan politik dan tantangan diversifikasi ekonominya.

Timur Leste Lepas dari Indonesia

Sebelum menjadi negara, Timur Leste merupakan bagian dari wilayah Negra Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun setelah reformasi, saat Indonesia dipimpin Presiden B.J. Habibie, rakyat Timur Leste meminta lepas dari NKRI. Akhirnya B.J. Habibie mengajukan permintaan untuk digelarnya Referendum kepada Sekjen PBB, Kofi Annan, pada 27 Januari 1999.

Kemudian referendum dilaksanakan di Timor Timur pada 30 Agustus 1999. Rakyat Timor Timur diajukan dua pertanyaan dalam mekanisme voting. Pertama, apakah anda menerima otonomi khusus untuk Timor Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, apakah anda menolak otonomi khusus yang diusulkan untuk Timor Timur, yang menyebabkan pemisahan Timor Timur dari Indonesia.

BACA JUGA:   Ini Padatnya Rangkaian Kegiatan Jokowi Selama Hadiri APEC

Hasilnya, dari total 438,968 suara, sebanyak 344.580 atau 78,50 persen rakyat Timor Timur memilih opsi kedua. Mereka menolak otonomi khusus dan memilih berpisah dengan Indonesia.

Sedangkan sisanya sebanyak 94.388 suara atau 21,50 persen memilih menerima otonomi khusus dan bergabungnya Timor Timur ke Indonesia. Provinsi ke-27 Indonesia itu akhirnya lepas dari Indonesia dan memperoleh status resminya sebagai negara anggota PBB pada 20 Mei 2002. Mereka yang memilih tetap menjadi bagian dari Indonesia lantas berbondong-bondong mengungsi, menyeberang ke Nusa Tenggara Timur.

Artikel Terkait