FT News – Akademisi yang juga pengamat politik, Rocky Gerung meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan Crash Landing dalam mengakhiri jabatannya. Pasalnya, banyak masalah yang terjadi dan terbuka beberapa waktu belakangan yang dipastikan masih akan berlangsung sampai masa jabatan Jokowi berakhir.
Rocky Gerung menilai, kurang dari sebulan persiapan untuk pemindahan kekuasaan namun publik mulai menganggap ada yang berbahaya yaitu kegelisahan dari Presiden Jokowi. Sementara, saat ini Jokowi dianggap tidak mampu lagi mengatasi keadaan.
Misalnya masalah Kadin yang masih akan berlanjut. Kemudian beberapa masalah kecil yang mungkin masih bisa dikendalikan dengan kekuasaannya.
“Namun, secara umum kita mulai menyaksikan The Beginning of The End. Mulai terlihat mereka yang menginginkan adanya penghukuman pada Presiden Jokowi,” ucap Rocky Gerung dilansir dari podcast Rocky Gerung Official, Sabtu (21/9).
Menurutnya ada kemungkinan Presiden Jokowi akan lengser dengan cara yang tidak baik. Misalnya, dilengserkan sebelum waktunya walaupun tinggal sebulan.
Namun, justru dalam waktu yang singkat ini, terlihat eskalasi politik yang disebabkan oleh kritik terhadap Presiden Joko Widodo yang semakin intensif.
“Dengan kemampuan berpikir normal kita tahu bahwa mereka yang menginginkan Jokowi lengser sebelum tanggal 20 Oktober. Kita melihat atau menyaksikan seseorang yang dengan pongah petantang petenteng, berbohong sana-sini memutuskan untuk memakai APBN untuk hal-hal yang di luar kalkulasi rasional ekonomi,” jelas Rocky.
Dengan banyaknya persoalan yang dibuat oleh Jokowi selama sepuluh tahun pemerintahannya, Rocky menilai akan banyak masalah hukum yang menyelimuti Jokowi dan keluarganya. Misalnya bagaimana saat ini dua putranya yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep tengah menjadi sorotan publik terkait akun Kaskus Fufufafa dan jet pribadi. Begitu juga dengan menantunya yaitu Bobby Nasution.
“Kita mau lihat bagaimana Jokowi mau fight back menyelamatkan Gibran, Kaesang dan Bobby. Pasalnya sorotan politik tidak pernah berhenti. Intensitasnya terlalu tinggi itu,” katanya.
“Jadi apa yang harus dia lakukan, yang paling bagus adalah minta perlindungan dari PDIP tempat dia dibesarkan,” ucapnya.
Perlindungan dari PDIP dianggap sebagai solusi ideologis yang lebih sempurna karena Jokowi masih kader. Sedangkan Prabowo dinilai hanya bisa memberikan perlindungan secara politis.
Namun, Rocky Gerung memaparkan bahwa perlindungan tersebut tentunya tidak mudah didapatkan oleh Jokowi. Pasalnya, Megawati Soekarnoputri juga akan menemukan kesulitan mencari cara memaafkan perilaku kadernya itu.
Selain itu, kerusakan yang dilakukan Jokowi bukan hanya kepada PDIP melainkan hampir seluruh partai politik.
“Ada yang diojok-ojok, diulek-ulek, dipangkas, dipaksa mundur, dipaksa Munaslub. Jadi semua peristiwa politik itu akhirnya menimbulkan dendam pada mereka yang pernah disakiti oleh Jokowi. Fakta ini ada di media massa, bukan kita karang-karang,” papar Rocky Gerung.
