Rokok Elektrik, Apakah Lebih Sehat?

Forumterkininews.id, Jakarta – Rokok elektrik atau vape kerap kali disebut sebagai rokok alternatif yang lebih sehat dari rokok konvensional. Tak heran pengguna rokok konvensional pun memilih berpindah memakai rokok elektrik. Alasannya lebih hemat dan lebih sehat. Namun, apakah benar rokok elektrik lebih sehat?

Saat ini popularitas rokok elektrik di Indonesia meningkat. Meskipun tidak mengandung tembakau, rokok elektrik tetap mengandung zat-zat kimia yang membahayakan tubuh.

Bahkan World Health Organization (WHO) menjelaskan bahaya rokok elektrik berasal dari kandungan nikotin dan zat beracun lainnya. Zat tersebut akan berdampak pada otak anak dan remaja, juga berisiko kerusakan pada jantung dan paru-paru. Selain itu, dampaknya akan terasa kepada pengguna dan non-pengguna.

Bahkan sejak kemunculannya, Ikatan Dokter Indonesia menegaskan penggunaan rokok elektrik berbahaya dan bahayanya sama dengan rokok konvensional.

Seringkali banyak orang yang tertarik menggunakan rokok elektrik karena rasa dan aromanya yang variatif.

Bersamaan dengan itu, banyak pula testimoni penguna yang mengungkap bahaya yang terkandung di rokok elektrik. Kesaksian ini mereka sampaikan akibat penyakit yang dideritanya.

Rokok elektrik mengandung zat kimia nikotin. Zat ini yang dapat membuat seseorang kecanduan. Mengonsumsi nikotin dalam jangka waktu yang lama dapat memicu kerusakan paru-paru secara permanen dan meningkatkan kanker paru-paru.

Selain itu, rokok elektrik juga mengandung propilen glikol. Di mana uap yang dihasilkan dari zat itu,  dapat menyebabkan iritasi mata dan bahaya pada saluran pernapasan.

Bahaya Rokok Elektrik

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut beberapa bahaya dari penggunaan rokok elektrik :

1. Dampak pada paru-paru.

Penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan potensi kerusakan pada paru-paru. Kandungan yang ada pada cairan rokok elektrik dapat mengiritasi paru-paru.

BACA JUGA:   Kemenkes Klaim Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Capai 500 Ribu Orang

2. Ketergantungan nikotin.

Kandungan nikotin ini dapat menyebabkan kecanduan yang lebih dalam dan sulit berhenti.

3. Risiko pada remaja.

Karena rasa dan aromanya yang bervariasi, serta desainnya yang stylish banyak remaja yang tertarik menggunakannya. Sayangnya, rokok elektrik ini dapat menyebabkan gangguan pada otak dan fungsi pada paru-paru.

4. Ledakan dan kebakaran.

Karena rokok elektrik menggunakan baterai, maka lebih berisiko meledak dan kebakaran jika baterainya rusak.

5. Pengaruh terhadap kesehatan mental.

Penggunaan rokok elektrik ternyata berkaitan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Penelitian tentang rokok elektrik ini masih aktif berlanjut untuk memahami efek jangka panjang dari penggunaannya.

Meskipun terlihat tidak lebih berbahaya dari pada rokok konvensional, rokok elektrik tetap sama bahayanya atau mungkin lebih berisiko. Maka dari itu, berhentilah merokok untuk hidup sehat.

Artikel Terkait

Nasib Hubungan Dinar Candy Usai Ko Apex Tersangkut Kasus, Putus?

Nasib hubungan Dinar Candy dan Ko Apex dipertanyakan usai...

Sampai Jual Aset, Dinar Candy Terancam Kehilangan Rp 7 Miliar

Dinar Candy terancam kehilangan Rp 7 miliar. Uang tersebut...

Fiersa Besari Rehat Manggung: Nggak Tau Sampai Kapan

Fiersa Besari memutuskan vakum dari dunia musik. Keputusan ini...