Sambut Ramadhan, Ribuan Warga Pekanbaru Hadiri Petang Megang

Forumterkininews.id, Pekanbaru – Ribuan warga Kota Pekanbaru, Riau, berbondong-bondong menghadiri tradisi Petang Megang (ritual mandi menyambut puasa) di Sungai Siak Pekanbaru menyambut Ramadhan 1444 Hijriah, Rabu (22/3) sore.

Masyarakat memadati sekitar cagar budaya Rumah Singgah Tuan Kadi di Senapelan yang menjadi pusat pergelaran Petang Megang.

Dalam acara ini, anak-anak menampilkan permainan rakyat seperti gasing, congklak, egrang, setatak, dan permainan tradisional lainnya

Warga juga berdiri berdesakan untuk melihat anak laki-laki yang terjun bebas ke sungai setelah melompat dari Jembatan Siak III.

Salah satu warga Pekanbaru Husna mengaku antusias ikut meramaikan acara ini setelah tiga tahun tidak dilaksanakan.

“Tentu saya merasa senang sebab semenjak pandemi sudah tak pernah lagi diadakan. Banyak yang bisa disaksikan di sini seperti tarian dan permainan tradisional,” katanya kepada Antara.

Senada, warga lain bernama Wati juga mengaku senang dan membawa serta anak dan keluarganya untuk menikmati keriuhan masyarakat menyambut Ramadan.

“Akhirnya setelah sekian lama Petang Megang kembali ada. Jadi saya bawa keluarga untuk jalan-jalan ke sini sambil menikmati waktu,” pungkasnya.

Menurut budayawan Anas Aismana, Petang Megang merupakan tradisi turun-temurun dari kebudayaan Melayu yang sejak dulu identik dengan kehidupan di tepi sungai.

Tradisi tersebut, ujarnya, muncul di Pekanbaru sejak abad 18 bersamaan dengan pindahnya pusat kesultanan Siak Sri Indrapura dari Sungai Menpura ke Bukit Senapelan, daerah yang kini bernama Kota Pekanbaru.

“Dahulu orang dalam Kerajaan Siak juga sudah akrab dengan tradisi Petang Megang,” ujar Anas.

Ia menjelaskan, Petang Megang sebenarnya merupakan kebiasaan warga Melayu untuk membersihkan diri pada sore hari menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Warga percaya pembersihan diri merupakan hal penting sebelum menjalani ibadah di bulan puasa.

BACA JUGA:   Sempat Ditantang, Begini Kronologis Briptu ER Tembak Warga NTT

Saat ini tradisi tersebut dikemas secara menarik agar banyak pengunjung yang datang. Acara ini juga menghadirkan tokoh pemerintahan, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan seniman lokal di Ibu Kota Provinsi Riau ini.

Artikel Terkait