‘Sapi Merah’ dan Pernyataan Hamas yang Bikin Heboh

FTNews – Pernyataan menghebohkan muncul dari juru bicara Hamas Abu Ubaida dalam pidatonya ketika menandai 100 hari perang Gaza. Ia menyebut motif pembantaian masyarakat Palestina 7 Oktober 2023 oleh Israel untuk “membawa sapi merah” ke tanah mereka.

“Sapi Merah” yang ia maksud adalah ‘sapi dara merah’. Kaum Yahudi percaya sapi merah adalah kunci untuk membangun kuil Yahudi pada zaman Nabi Sulaiman. Kini sapi itu sudah ada di suatu tempat rahasia di tepi Barat Palestina.

Lima hewan itu didatangkan dari Texas, Amerika Serikat pada September tahun lalu. Hewan itu akan menjadi persembahan untuk membangun kembali kuil Yahudi ketiga yang pernah berdiri di Yerusalem. Selain itu juga untuk memberi isyarat kepada Mesias. Namun usianya belum mencapai usia untuk dikorbankan.

Selain melakukan persembahan dengan sapi, umat Yahudi juga ingin menghancurkan Masjid Al-Aqsa untuk membangun kuil Sulaiman yang diimpikan, dikutip Allisraelnews.

Sapi merah
Altar untuk persembahan sapi merah. Foto:CBS News

Sapi Merah Dari Texas Hingga Tepi Barat

Sapi ini dari Texas ini tidak datang sendiri. Hewan ini didatangkan oleh Yitshak Mamo, dari Uvne Jerusalem, sebuah kelompok yang berkomitmen untuk membangun kuil baru di Kota Tua Yerusalem.

“Anda dapat memeriksa apakah mereka memiliki bulu putih atau hitam,” kata Mamo kepada CBS News.

Untuk melakukan persembahan, mereka sebuah altar putih besar. Sapi itu akan dibakar di sebidang tanah yang menghadap ke Bukit Zaitun di Yerusalem.

Upacara tersebut, ujar Mamo, harus menghadap langsung ke tempat berdirinya Kuil Kedua kuno, yang dihancurkan oleh Romawi.

Kepada media Hamas, Dr. Ahmad Shihab, tokoh terkemuka di sana, mengatakan Sapi Merah adalah bukti bahwa “pemerintah Israel mempunyai rencana untuk menyebabkan perang agama di wilayah tersebut, dan para pemukim menyatakan klaim agama mengenai hak orang Yahudi untuk masjid al-Aqsa.” ujarnya.

BACA JUGA:   Joe Biden Sebut Xi Jinping Seorang Diktator

Meskipun sebagian besar umat Islam tidak mendukung kekerasan yang dilakukan Hamas. Mereka, kata Mustafa Abu Sway, Ketua Imam Al-Ghazali di Masjid Al-Aqsa, tetap tetap setia pada tempat suci itu. Penghancuran Al-Aqsa adalah hal yang tidak terbayang.

“Masjid Al-Aqsa milik seluruh umat Islam,” ujarnya. “Jadi, Anda akan melihat reaksi dari Indonesia, Toronto, hingga New York. Saat ini terdapat 2 miliar Muslim di seluruh dunia,” ujarnya pada CBS News.

Artikel Terkait