Sejarah HUT TNI hingga Dirayakan Setiap Tanggal 5 Oktober

0
22 Agustus 1945, dibentuknya BKR (Badan Keamanan Rakyat) untuk melakukan tugas pemeliharaan keamanan bersama-sama dengan rakyat dan jawatan-jawatan negara. Dan kemudian dibubarkan menjadi TKR tanggal 5 Oktober 1945
22 Agustus 1945, dibentuknya BKR (Badan Keamanan Rakyat) untuk melakukan tugas pemeliharaan keamanan bersama-sama dengan rakyat dan jawatan-jawatan negara. Dan kemudian dibubarkan menjadi TKR tanggal 5 Oktober 1945

Tentara Nasional Indonesia atau TNI akan merayakan HUT ke-79 pada tanggal 5 Oktober 2024.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI telah menyampaikan di akun resmi bahwa TNI akan merayakan HUT di Silang Monas Jakarta.

Adapun tema perayaan tahun ini, yaitu “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Untuk Indonesia Maju”.

Untuk hiburan akan diisi oleh aksi demo bela diri, demo berkuda, demo antidrone, demo drone theatrical, defile pasukan, defile alutsista, kirab alutsista bersama rakyat, jupiter aerobatic team, terjun payung, rajawali laut fight, fly pass, boomburst dan high speed pass, dan ada juga makan gratis yang bakal bikin senang pengunjung.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Sejarah HUT TNI

Sebagian dari masyarakat Indonesia tentunya ada yang belum tahu mengenai sejarah HUT TNI hingga akhirnya dirayakan setiap tanggal 5 Oktober.

Perlu diketahui, pada tanggal 5 Oktober 1945 merupakan hari bersejarah di mana Tentara Keamanan Rakyat atau TKR terbentuk. TKR pun berevolusi menjadi TNI pada akhirnya.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Namun, jauh sebelum itu. Bermula dari terbentuknya Badan Keamanan Rakyat atau BKR. BKR didirikan untuk tujuan menjamin ketenteraman umum.

Awalnya, BKR bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang yang didirikan di Jakarta. BKR merupakan badan yang bertugas untuk melakukan pemeliharaan keamanan bersama rakyat dan badan negara yang baru terbentuk setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Buku berjudul Perlindungan Penduduk Sipil Dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum Internasional (1992) karya F Sugeng Istanto, menyampaikan bahwa BKR dibentuk pada 22 Agustus 1945 dalam sidang PPKI dan diumumkan secara resmi oleh Sukarno pada 23 Agustus 1945. BKR kemudian berevolusi menjadi TNI hingga saat ini.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Dekrit Pembentukan Tentara Indonesia

Pimpinan koordinasi golongan pemuda pada tanggal 19 Agustus 1945, mengusulkan rancangan dekrit pembentukan tentara Indonesia sebagai kelengkapan negara yang diproklamasikan.

BACA JUGA:   Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1444 H Sabtu, 22 April 2023

Rancangan dekrit juga dibuat untuk menghadapi penjajah Jepang yang saat itu masih memiliki persenjataan lengkap.

Sayangnya, rancangan dekrit yang diusulkan para pemuda Indonesia tercium Jepang sehingga dianggap sebuah perlawanan.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Jepang pun dengan cepat melucuti dan membubarkan Peta dan Heiho. Tujuannya, membuat puas sekutu dan bisa melindungi Jepang dari pemberontakan rakyat Indonesia.

Di sisi lain, pimpinan nasional Indonesia memanfaatkan jalur politik diplomasi dengan mengubah rancangan dekrit pembentukan tentara menjadi maklumat pembentukan BKR.

Pada akhirnya, sidang PPKI di tanggal 22 Agustus 1945 menetapkan Membentuk Komite Nasional Indonesia Komite Nasional Indonesia Pusat Membentuk Partai Nasional Indonesia sebagai Partai Negara Membentuk Badan Keamanan Rakyat.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Sukarno meresmikan pembentukan BKR, kemudian beberapa mantan anggota PETA, seperti Kaprawi, Sutaklasana, Latief Hendraningrat, Arifin Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis, merumuskan struktur BKR sesuai dengan teritorial pendudukan Jepang.

BKR di luar Jakarta dipelopori oleh Arudji Kartawinata (Jawa Barat), Drg. Mustopo (Jawa Timur), dan Sudirman (Jawa Tengah).

BKR memiliki matra Darat, matra Laut dibentuk oleh Mas Pardi, Adam, RE Martadinata, dan R Suryadi, di mana mereka mantan murid dan guru dari Sekolah Pelayaran Tinggi.

Tentara Keamanan Rakyat
Tentara Keamanan Rakyat

Meskipun BKR sudah dibentuk, namun ada penolakan dari Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia di Bandung, Angkatan Muda Indonesia di Surabaya, hingga Balai Penerangan Pemuda Indonesia di Padang.

Pemimpin nasonal memberikan mandat kepada BKR seperti BKR Malang menangkap orang-orang utusan Sekutu yang menyamar sebagai anggota Palang Merah Internasional.

BKR Madiun dan Malang melucuti persenjataan tentara Jepang.