Selain Kurnia Meiga, Sejumlah Atlet Ini Juga Telantar Nasibnya

FTNews – Menjadi atlet yang berprestasi memang merupakan impian setiap orang. Terlebih bagi mereka yang sudah bertanding pada skala nasional ataupun internasional.

Selain jam terbang yang tinggi, biasanya pemerintah juga memberikan bonus atau apresiasi yang sangat besar kepada atlet-atlet berprestasi tersebut.

Akan tetapi, tidak semuanya merasakan hal yang sama. Terlebih bagi mereka yang sudah purna dari masa jayanya.

Seperti penjaga gawang timnas Indonesia Kurnia Meiga. Mantan punggawa Garuda tersebut kini nasibnya telantar. Bahkan ia harus menjual medali dan sampai berjualan kripik emping melalui media sosial.

Tak cuma Kurnia, beberapa atlet ini juga memiliki nasib serupa. Pekerjaannya bahkan ada yang sampai menjadi tukang becak hingga tukang sapu.

Ellyas Pical

Ellyas Pical saat menjadi petinju Indonesia. (Foto: Instagram/Ellyas Pical)

Rekan atlet yang memiliki nasib serupa adalah Ellyas Pical. Ia merupakan atlet tinju. Pical bahkan sudah mendapatkan gelar dunia.

Ia berhasil mendapatkan juara Flyweight IBF tahun 1985. Itu merupakan pencapaian terbaik bagi Indonesia untuk pertama kalinya.

Namun kini nasibnya berubah drastis. Ia saat ini hanya menjadi petugas kebersihan dan kemanaan yang tidak secara terikat.

Leni Haini

Ilustrasi lomba dayung perahu naga. (Foto: Antara)

Mantan atlet dayung ini memiliki segudang prestasi yang ia pernah berikan untuk bangsa Indonesia.

Leni sendiri merupakan atlet dayung perahu naga. Ia sudah pernah mendapatkan medali 3 medali emas pada ajang The World Dragon Boat Racing Championship di Taipei 1997.

Bahkan pada SEA Games 1997 ia berhasil mendapatkan 2 emas dan 1 perak. Tetapi setelah dirinya pensiun, nasib baik tidak selalu padanya.

Leni menjalani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai tukang cuci.

Suharto

Ilustrasi lomba balap sepeda. (Foto: IFC)

Salah satu atlet yang memiliki nasib tidak cukup baik juga datang dari mantan atlet sepeda Indonesia.

Suharto merupakan atlet sepeda Indonesia tahun 70 an yang sudah memiliki berbagai prestasi yang ia sudah torehkan.

BACA JUGA:   Gagal Fase Grup, Erick Thohir Bubarkan Garuda Pertiwi

Ia sudah menyabet medali dua medali perak pada SEA Games 1977 dan mendapatkan medali emas di SEA Games 1979.

Namun saat memasuki tahun 80 an ia terpaksa berhenti menjadi atlet atau pensiun. Hal itu karena ia sedang terganggu ekoninya.

Karena mengalami hal itu, ia terpaksa menjadi pengayuh becak di Gresik, Jawa Timur.

 

Artikel Terkait