Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlanjut 7 Hari Lagi

FTNews- Gaza- Hamas dan  Israel kembali mengumumkan perpanjangan perjanjian gencatan senjata selama 7 hari. Hal ini karena jeda terbaru berakhir pada Kamis, (30/11) pukul 7 pagi waktu setempat.

Melansir Reuters, Militer Israel pun mengonfirmasi berlanjutnya gencatan senjata dengan Hamas. Gencatan senjata kata mereka,  berlanjut karena upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian.

“Jika Hamas memenuhi persyaratan daftar sandera, gencatan senjata bisa kembali berlangsung,”kata seorang pejabat Israel.

Baca Juga: Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Jalur Gaza

Pejabat itu mengatakan ada kemungkinan Hamas akan memenuhi persyaratan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Hamas juga mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata hingga hari ketujuh.

Hingga satu jam terakhir, prospek perpanjangan gencatan senjata masih menjadi pertanyaan. Setelah kedua belah pihak gagal menyepakati daftar baru warga Israel yang akan bebas dari Gaza.

Masuknya bantuan kemanusiaan

Di sisi lain, gencatan senjata tersebut telah memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk masuk ke Gaza. Pasca sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta orang menjadi lahan kosong. Sebagai respons terhadap amukan militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

(Dok: BNN Breaking)

Kondisi gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, yang telah menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.

Sebelum perjanjian tersebut, baik Israel dan Hamas mengatakan mereka bersiap untuk melanjutkan pertempuran karena negosiasi mengenai pembebasan sandera berikutnya menemui jalan buntu.

Israel sendiri, telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza. Sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober. Ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

BACA JUGA:   Enggan Diskusi, China Tolak Undangan AS

Sebelum gencatan senjata, Israel membombardir wilayah tersebut selama tujuh minggu dan membunuh lebih dari 15.000 warga Palestina. Menurut otoritas kesehatan di jalur pantai tersebut.

Artikel Terkait