Sering Marah? Yuk, Kenali Anger Issue dan Penyebabnya!

Forumterkininews.id, Jakarta– Kemarahan merupakan respon alami dan naluriah untuk menghadapi ancaman. Beberapa kemarahan diperlukan guna pertahanan diri. Namun, akan menjadi masalah ketika tidak dapat dikendalikan yang dikenal sebagai anger issue.

Anger issue merupakan kondisi ketika seseorang mudah marah dan bermasalah dalam mengontrol emosi entah itu kepada orang lain atau kepada diri sendiri.

Melansir dari healthline.com, kemarahan yang tidak terkendali memberikan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Kondisi ini juga dapat dengan cepat meningkat menjadi kekerasan verbal atau fisik yang dapat merugikan diri sendiri dan orang sekitar.

Penyebab masalah kemarahan

Banyak hal yang bisa memicu kemarahan, antara lain stres, masalah keluarga, dan masalah keuangan.

Bagi sebagian orang, kemarahan disebabkan oleh kecanduan alkohol atau depresi.

Kemarahan itu sendiri juga tidak dianggap sebagai kelainan, tetapi kemarahan dapat menjadi salah satu gejala kesehatan mental.

Berikut merupakan beberapa kemungkinan penyebab masalah kemarahan.

Depresi

Kemarahan bisa menjadi gejala depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehulangan minat yang berlangsung terus-menerus setidaknya selama dua minggu.

Kemarahan dapat ditekan atau diekspersikan secara terbuka. Intensitas kemarahan dan cara pengyngkapannya bervariasi dari orang ke orang.

Gangguan obsesif komplusif

Obsessive Compulsive Disorde (OCD) adalaj hangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.

Seseorang dengan OCD memiliki pikiran, dorongan, atau gambaran yang tidak diinginkan dan menganggu yang mendorong mereka untuk melakukan secara berulang-ulang.

Melansir dari healthline.com, sebuah studi menemukan bahwa kemarahan adalah gejala umum OCD. Hal ini tentu  mempengaruhi setidaknya setengah dari orang pengidap OCD.

Kemarahan mungkin timbul dari rasa frustasi terhadap ketidakmampuan untuk mencegah pikiran obsesif dan perilaku komplusif, atau karena ada seseorang atau sesuatu yang mengganggu  kemampuan mereka untuk melakukan kebiasaan mereka.

BACA JUGA:   Pengunjung Pertama Borobudur Dapat Kejutan dari Manajemen

Penyalahgunaan alkohol

Penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol meningkatkan agresi. Alkohol merupakan faktor penyebab kira-kira setengah dari semua kejahatan kekerasan yang terjadi di Amerika Serikat.

Penyalahgunaan alkohol atau alkoholisme, mengacu pada mengonsumsi terlalu banyak alkohol sekaligus atau secara teratur.

Alkohol merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang rasional. Ini memerngaruhi kendali impuls dan dapat mempersulit untuk mengendalikan emosi.

Duka

Kemarahan adalah salah satu tahap kesedihan. Kesedihan dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kehilangan orang yang dicintai, perpisahan atau perceraian, atau kehilangan pekerjaan.

Ketika kehilangan seseorang karena meninggal, kemarahan dapat ditunjukan kepada orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut atau benda mati.

Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan dramatis dalam suasana hati.

Pergeseran suasana hati yang intens ini dapat berkisar dari mania hingga depresi, meskipun tidak semua orang dengan gangguan gangguan bipolar akan mengalami depresi. Banyak orang dengan kondisi ini mungkin mengalami periode kemarahan, mudah tersinggung, dan  marah.

Gangguan eksplosif intermiten

Seseorang dengan gangguan Intermittent Explosive Disorder (IED) memiliki masa perilaku agresif, implusif, atau  kekerasan yang berulang. Mereka mungkin beraksi berlebihan terhadap situasi dengan ledakan k kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi.

Gangguan pemusatan perhatian hiperaktif

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, atau impulsif.

Gejala ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan berlanjut sepanjang hidup seseorang. Kemarahan dan temparem pendek juga dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia dengan ADHD.

Kemarahan adalah emosional yang normal, namun jika kemarahan itu tampaknya tidak dapat terkendali atau memengaruhi hubungan dengan lingkungan sekitar, mungkin kamu memiliki masalah kemarahan.

Artikel Terkait