Siapa F? Oknum yang Diduga Beri Instruksi untuk Menculik Kepala Cabang BRI Cempaka Putih

Fakta baru terungkap dalam kasus penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta.

Para pelaku yang telah ditangkap mengaku bahwa aksi tersebut dilakukan atas instruksi dari seorang oknum berinisial F.

Menurut keterangan, para penculik diperintahkan untuk membawa dan menyerahkan korban ke kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Hal ini menambah daftar panjang misteri di balik insiden penculikan yang telah menghebohkan publik sejak pertama kali mencuat.

Keterlibatan Oknum F dalam Kasus Penculikan

Kamera CCTV penculikan Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih. [Instagram]Oknum berinisial F diduga kuat memiliki peran penting dalam perencanaan maupun eksekusi penculikan ini.

Kendati demikian, hingga kini identitas maupun status resmi dari sosok F tersebut masih belum diungkap secara jelas oleh pihak berwenang.

Kuasa hukum para pelaku yang sudah ditangkap bahkan telah mengajukan permohonan perlindungan hukum kepada Panglima TNI dan Kapolri, dengan alasan adanya indikasi bahwa kasus ini tidak berdiri sendiri.

Dugaan Keterlibatan Aparat

Kasus penculikan Kepala Cabang BRI ini semakin menjadi sorotan lantaran muncul dugaan keterlibatan oknum aparat.

Jika benar terbukti, hal ini bisa membuka fakta baru sekaligus memperluas lingkaran hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Pihak kepolisian sendiri masih melakukan pendalaman terkait peran oknum F, termasuk kemungkinan adanya aktor lain yang berperan di balik layar.

Pelaku Penculikan Ngaku Diberi Rp50 Juta

Empat orang diduga otak penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, yakni DH, YJ, AA dan C. [TikTok]Empat pelaku yang menculik Muhammad Ilham Pradipta di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, berinisial RAH, AT, RS dan EW.

Kuasa hukum keempat pelaku, Adrianus Agal mengatakan kliennya menyanggupi pekerjaan ini karena ada bayaran tak lebih dari Rp50 juta.

“Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekianlah," ujar Adrianus.

Sedangkan untuk pelaku pembunuhan ada empat orang yakni Dwi Hartono, RS, RAH, RW dan DH.