Sinopsis Film Accident Man: Aksi dan Balas Dendam Brutal

Film Accident Man dijadwalkan tayang di Bioskop Trans TV pada Senin, 13 Oktober 2025, pukul 21.00 WIB. Film ini membawa penonton ke dunia kelam penuh aksi dan konspirasi.
Disutradarai oleh Jesse V. Johnson, film ini menampilkan Scott Adkins sebagai Mike Fallon, seorang pembunuh bayaran yang terkenal karena keahliannya menciptakan kematian buatan yang tampak seperti kecelakaan biasa.
Tak seperti pembunuh bayaran lain, Mike memiliki gaya eksekusi yang rapi dan cerdas. Ia membuat setiap pembunuhan tampak alami — dari kecelakaan lalu lintas, tersengat listrik, hingga jatuh fatal dari gedung tinggi.
Baca Juga: Sinopsis Day of the Dead: Bloodline, Tayang di Bioskop Trans TV 30 Agustus 2025 Malam Ini
Julukannya sebagai “Accident Man” menjadi legenda di kalangan para pembunuh profesional.
Tragedi yang Mengubah Segalanya
Hidup Mike Fallon yang penuh kendali mendadak berantakan ketika mantan kekasihnya, Beth, ditemukan tewas dalam sebuah perampokan gagal.
Baca Juga: Sinopsis Film Hunter Killer di Bioskop Trans TV, Gerard Butler Pimpin Misi Penyelamatan Berbahaya
Beth, yang ternyata tengah mengandung anak Mike, meninggal secara misterius. Polisi menutup kasus itu sebagai kecelakaan, namun Mike merasakan ada sesuatu yang salah.
Kecurigaan itu membawa Mike pada penyelidikan gelap di balik jaringan pembunuh bayaran yang selama ini menjadi tempatnya bernaung.
Ia mulai menggali dokumen polisi, mengikuti jejak uang, dan menanyai rekan-rekan pembunuh yang dulu dianggapnya saudara sendiri.
Dua nama mencuat sebagai tersangka — Mick dan Mac, dua eksekutor brutal yang ternyata terlibat dalam kematian Beth.
Namun mereka hanya mengaku sebagai pelaksana, bukan dalang utama. Dari sinilah perjalanan Mike menuju konspirasi besar dan pengkhianatan mematikan dimulai.
Balas Dendam dan Aksi Tanpa Ampun
Film Accident Man. [Instagram]Dalam pencarian kebenaran, Mike menghadapi serangkaian pertarungan sengit dengan para pembunuh elit seperti Carnage Cliff dan Poison Pete.
Aksi demi aksi disuguhkan dengan koreografi yang khas Scott Adkins: cepat, presisi, dan mematikan.
Pertarungan tangan kosong, baku tembak, hingga duel brutal di bar bawah tanah menjadi sajian utama film ini.
Namun di balik kekerasan itu, ada perjuangan emosional seorang pria yang kehilangan cinta dan anaknya, membuat Accident Man terasa lebih dari sekadar film aksi biasa.
Mike tahu, dalam dunia pembunuh bayaran, loyalitas bisa dibeli dan kepercayaan adalah kelemahan. Karena itu, satu-satunya orang yang bisa ia andalkan hanyalah dirinya sendiri.
Alur Cerita dan Ketegangan yang Tak Lepas
Film Accident Man. [Instagram]Film ini dibuka dengan gaya khas noir — gelap, dingin, dan penuh sinisme. Narasi Mike Fallon menjadi jembatan bagi penonton untuk memahami logika seorang pembunuh profesional yang hidup dari “kecelakaan.”
Namun seiring kisah berjalan, penonton diajak menyelami perubahan batin Mike, dari pembunuh tanpa emosi menjadi pria yang haus akan keadilan.
Accident Man menampilkan campuran antara aksi, humor hitam, dan drama pribadi yang jarang ditemukan dalam film bertema pembunuh bayaran.
Tempo film bergerak cepat namun tetap menyisakan ruang bagi penonton untuk memahami motivasi di balik setiap langkah Mike.
Selain aksi menegangkan, Accident Man juga memanjakan mata lewat pengambilan gambar bergaya komik dan editing cepat yang khas film modern Inggris.
Koreografi pertarungan dikerjakan langsung oleh Scott Adkins yang memang dikenal sebagai aktor laga sejati — tanpa stuntman di sebagian besar adegan.
Setiap adegan kekerasan disajikan dengan gaya sinematik yang intens namun elegan, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar film aksi bergaya “smart violence”.
Meski berisi adegan laga dan darah, film ini juga menyisipkan pesan moral tentang harga dari balas dendam dan kehidupan di dunia tanpa nurani.
Mike Fallon bukan hanya pembunuh; ia adalah simbol manusia yang kehilangan arah karena dunia yang ia ciptakan sendiri — dunia di mana kematian dianggap bisnis, bukan tragedi.
Dengan plot yang padat dan dialog yang tajam, Accident Man bukan sekadar film aksi, tapi juga refleksi gelap tentang moralitas dan pengkhianatan.