Soal BBM di Bengkulu, Wagub Minta Masyarakat Jangan Panic Buying, BBM Aman Dilarang Beli Berjerigen-jerigen
Daerah

Penanganan terhadap permasalaan pendangkalan alur Pelabuhan Baai Bengkulu yang menyebabkan kapal pengangkut BBM Pertamina tidak dapat merapat, masih dalam penanganan. Sudah sejauh mana penanganannya belum terpublikasi, bisa jadi karena dalam beberapa hari terakhir berbagai pihak sibuk dengan perayaan Idulfitri.
Namun ada kabar terbaru yang dibagikan mediacenterbkl, akun resmi Pemprov Bengkulu di Instagram. Dalam video yang terpublish, Wakil Gubernur Bengkulu Ir Mian, di sela-sela open house Lebaran di kediamannya, tengah melakukan video call, terkait distribusi BBM di Bengkulu.
Dalam kesempatan itu dia menyebut, masyarakat jangan panic buying karena BBM tetap tersedia di SPBU-SPBU yang ada. Jangan menimbun BBM, membeli BBM secukupnya saja karena BBM tetap tersedia setiap hari. Jangan takut.
Dia juga telah meminta Gubernur Bengkulu menyampaikan surat edaran pada semua SPBU yang ada agar tidak melayani masyarakat yang mau membeli banyak, jangan ada yang ngisi ngetem-ngetem atau pake banyak jirigen,” ujarnya pada pihak yang diajak berbicara lewat video call. Masyarakat membeli BBM seperlunya saja.
Dia juga menyampaikan solusi sementara dari Pertamina dalam memasok BBM ke Bengkulu. Di antaranya akan mengangkut BBM lewat jalur darat yakni, lewat Linggau, Teluk Bayur, juga lewat Mukomuko. “Jadi intinya, soal BBM Bengkulu aman,” tegasnya.
Berawal dari Pendangkalan Alur Pelabuhan Baai
Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu menjelang Idulfitri sempat ada kabar tidak sedap diterima Pemprov Bengkulu, Pertamina menyatakan status darurat level I di Pelabuhan Pulau Baai dimana kapal pengangkut BBM gagal merapat di dermaga karena pendangkalan alur.
Merespon hal tersebut Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Pulau Baai pada Sabtu (29/3/2025) guna melakukan pengecekan alur pelabuhan yang kerap mengalami pendangkalan, sehingga menghambat roda perekonomian Bengkulu.
“Penting, Pelindo agar segera melakukan pengerukan sehingga mobilisasi apapun itu, seperti minyak, CPO, dan lain-lain bisa normal kembali, Insyaallah,” kata Gubernur Helmi, dikutip dari video yang diunggah Instagram Media Center Bengkulu.
Helmi juga berjanji mencarikan Solusi untuk mengatasi masalah ini. “Insyaallah mulai hari ini (penanganan) sehingga stok BBM kita aman Asumsi saya, kalau dalam 3 hari ini tidak dikerjakan, maka stok BBM kita akan habis dalam waktu 3 hari. Tapi Insyaallah, doakan saja. Proses ini dilakukan mulai hari ini sehingga ancaman kelangkaan BBM tidak terjadi.” Ucapnya.
Sementara dalam keterangan tertulis yang diunggah di Media Center Bengkulu, Helmi Hasan menyatakan, rencananya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan pada April 2025 dengan alokasi anggaran mencapai Rp1 triliun. Namun, melihat kondisi yang semakin darurat, ia meminta agar proses tersebut dipercepat.
Menurutnya, jika masalah pendangkalan ini dapat segera diatasi, perekonomian Bengkulu akan kembali membaik. Sejak 2018, Pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan yang berdampak pada kerugian ekonomi hingga triliunan rupiah setiap tahun.
Ia berharap pemerintah pusat segera merespons agar aktivitas pelabuhan dapat kembali normal dan ekonomi Bengkulu tidak semakin terpuruk.***