Soal Khilafatul Muslimin, BNPT Merasa Tidak Kecolongan

Forumterkininews.id, Jakarta – Menyoal sistem demokrasi di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim jika konsep tersebut banyak disalahgunakan, dengan kata lain banyak kelompok yang memahami demokrasi menjadi kebebasan yang kebablasan.

Menyikapi hal ini, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar membantah jika pihaknya telah kecolongan pasca menjamurnya kelompok radikal dan intoleran seperti Khilafatul Muslimin. Ia menilai, kelompok tersebut lahir dari sistem demokrasi di Indonesia.

“Bukan kecolongan, ya, jadi ini fenomena di era demokrasi. Ketika dulu sebelum era reformasi semua serba tertutup kan,” bantah Boy Rafli usai menghadiri konferensi pers bertajuk Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia, di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Eks Kapolda Papua ini menambahkan, pasca menggaungnya reformasi sejak tahun 1998, kebebasan masyarakat lebih terbuka dan banyak dimanfaatkan sejumlah kelompok yang tidak bisa mempertanggungjawabkan konsep demokrasi yang digagas para pendahulu.

“Di era reformasi yang semua serba terbuka dan transparan. Jadi bermunculan berbagai kelompok, ormas, dan kelompok-kelompok intoleran ini. Pemeriksaan yang dilakukan Polri sebelumnya juga menyatakan bahwa Khilafatul Muslimin ini belum terdeteksi sebagai organisasi teroris, artinya proses hukum masih berjalan dan belum ada keputusan akhir apakah kelompok ini hanya sebatas intoleran atau terafiliasi dengan terorisme ya,” jelasnya.

Sehingga, menurutnya, pemeriksaan kelompok bentukan Abdul Qadir Hasan Baraja ini akan melalui treatment khusus dalam penyelidikan Polri, termasuk mengusut organisasi lain yang serupa.

“Banyak organisasi yang memiliki karakter intoleransi. BNPT, berdasarkan Undang-Undang Terorisme tidak menutup mata terhadap sejumlah potensi intoleransi yang bisa menjadi radikal terorisme,” lanjutnya.

“Jadi apa yang hari ini terjadi, dengan Khilafatul Muslimin kemungkinan terjadi pada kelompok-kelompok yang belum tersentuh. Artinya organisasi yang belum terdeteksi ini dalam masih dalam konteks intoleran, belum mengarah ke tindakan terorisme,” tambah dia.

Artikel Terkait