Sumut Bukukan Deflasi 5 Kali, Gambaran Daya Beli Warga Sumut yang Semakin Suram

FT News – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis deflasi di Sumatera Utara (Sumut) pada bulan September 2024 sebesar 0,21 persen. Hal ini merupakan deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut dari mulai bulan Juni sampai September.

Deflasi ini juga sekaligus merupakan yang kelima kalinya terjadi mengingat di bulan April Sumut juga membukukan deflasi.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan deflasi ini menjadi lampu merah bagi kondisi daya beli masyarakat di Sumatera Utara.

Daya beli masyarakat kalangan menengah ke bawah yang semakin berkurang. (Foto: Ist)

“Yang paling terlihat di bulan September kemarin adalah terjadi penurunan konsumsi daging ayam secara bulanan, meskipun ada pagelaran PON (Pekan Olahraga Nasional) yang sempat mendongkrak konsumsi daging ayam masyarakat. Di bulan September data menunjukkan terjadi penurunan konsumsi daging ayam dii Sumut sebanyak 13 persen,” jelas Gunawan Benjamin kepada FT News, Rabu (2/10).

Padahal, di periode yang sama yaitu September 2023, konsumsi daging ayam bulanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar enam persen. Harga daging ayam selama September juga terbilang murah dalam rentang Rp24 hingga Rp29 ribu per kilo gram nya di Kota Medan.

Gambaran ini menurut Gunawan Benjamin, menjadi bukti bahwa daya beli masyarakat tengah mengalami penurunan. Jika melihat komoditas pangan lain yang dijadikan tolak ukurnya, penurunan harga cabai merah yang menyentuh harga Rp12 ribu per kilo gram hari ini juga patut diduga karena dipicu melemahnya demand atau permintaan.

Mengingat, panen di wilayah batubara yang menjadi langganan konsumsi wilayah Riau, kepulauan Riau hingga wilayah lain di luar Sumut seperti Jambi.

Belakangan ini, pasokan cabai merah dari wilayah batubara juga dipasok ke kota Medan. Selanjutnya penurunan harga ikan dencis, yang juga patut diduga karena melemahnya daya beli.

BACA JUGA:   Mendagri Respon Pandangan Para Ekonom Soal Deflasi Lima Bulan Berturut-turut

Harga ikan dencis saat ini mengalami penurunan di kisaran harga Rp20 ribu sampai Rp22 ribu per kilo gram dari Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilo gram.

“Pedagang pengecer banyak mengeluhkan rendahnya penjualan, sekalipun harga ikan dencis murah. Pemicu melemahnya daya beli masyarakat belakangan ini juga dipicu oleh kenaikan upah yang tidak mengimbangi kenaikan harga barang,” jelas Gunawan Benjamin.

Di mana tahun 2022-2023 terjadi kenaikan harga kebutuhan hidup yang besar. Selain itu, dari sisi ketenagakerjaan, di Sumut banyak perusahaan yang melakukan efisiensi dengan lebih banyak menggunakan tenaga kerja paruh waktu. Banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya, namun mempekerjakan kembali dengan status buruh harian lepas.

Artikel Terkait

Forum Pemred SMSI Gelar Rapat Perdana, Bahas Sejumlah Program

FTNews – Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Serikat Media Siber...

Sesuai Jadwal, Debat Pilgub Sumut akan Digelar Tiga Kali

FT News – Debat antar paslon peserta Pilgub Sumatera...

Hindari Situs Palsu, Google Uji Coba Centang Biru

FT News – Google saat ini sedang menguji coba...

Jokowi Pulang ke Solo 20 Oktober 2024 Sore

FT News - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan...