FTNews- Taiwan akan mengadakan pemilihan umum (pemilu) presiden pada Sabtu, (13/1). Pemilu ini iawasi secara ketat secara internasional karena potensi meningkatnya ketegangan militer di Selat Taiwan.
Di dalam negeri, masyarakat khawatir dengan isu-isu yang lebih praktis. Seperti kondisi perekonomian yang lesu dan perumahan yang mahal.
Dan beriut ini, tiga kandidat capres Taiwan:
Lai Ching-tE
Lai Ching-te, punya nama sapaan William, saat ini adalah wakil presiden Taiwan dari Partai Progresif Demokratik, yang menolak klaim kedaulatan Tiongkok atas pulau itu.
Ia juga merupakan seorang dokter yang mempelajari kesehatan masyarakat di Universitas Harvard. Ia telah memegang jabatan publik selama 25 tahun terakhir, termasuk sebagai legislator dan walikota kota Tainan di bagian selatan.
Jika terpilih sebagai presiden, Lai berjanji akan memperkuat pertahanan nasional dan perekonomian serta melanjutkan arah kebijakan yang ditetapkan oleh Tsai. cawapresnya adalah mantan utusan AS Bi-khim Hsiao.
Hou Yu-ih
Hou Yu-ih adalah kandidat dari partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, atau KMT.
Ia pernah menjabat sebagai kepala kepolisian Taiwan sebelum beralih ke dunia politik pada tahun 2010. Pria berusia 66 tahun itu saat ini menjabat sebagai Wali Kota New Taipei, dan ia mengambil cuti untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Hou akan berpasangan dengan mantan legislator dan komentator TV Jaw Shau-kong.
Ko Wen-je
Kandidat presiden ketiga, Ko Wen-je, mewakili Partai Rakyat Taiwan yang lebih kecil, yang ia dirikan pada tahun 2019.
Ia adalah seorang ahli bedah yang blak-blakan berubah menjadi politisi. Pria berusia 64 tahun ini menjabat sebagai Wali Kota Taipei antara tahun 2014 dan 2022 dan pernah bekerja sama dengan DPP dan KMT.
Ko adalah kandidat paling populer di kalangan pemilih muda, yang memuji pendekatannya yang lugas dan fokus pada isu-isu praktis seperti perumahan dan pendidikan.
Cawapresnua adalah Cynthia Wu, seorang eksekutif bisnis yang berasal dari salah satu keluarga terkaya di Taiwan.
