Tak Ada Kembang Api, Warga Gaza Rayakan Tahun Baru di Tengah Teror Artileri

FTNews- Tak ada gemerlap kembang api atau pun suara terompet yang terdengar di langit Gaza, Palestina menjelang malam pergantian tahun baru 2024. Warga di sana, masih harus berjibaku menyelamatkan diri dari serangan Israel yang terus mengirim artileri.

Bom, granat, tembakan, mungkin lebih akrab di telinga warga Gaza ketimbang suara terompet dan nyaringnya kembang api menjelang Sabtu, (31/12) malam.

Saat dunia tengah gegap gempita menyambut tahun 2024, mereka jauh dari kata ikut merayakan pergantian tahun baru.

Melansir Aljazeera, pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel sejak 3 bulan lalu telah menghancurkan 70 persen rumah di Gaza.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan namun laporan sebelumnya mengatakan lebih dari 200 situs warisan dan arkeologi juga hancur dalam pemboman Israel yang dianggap paling merusak dalam sejarah modern itu.

Selain itu, setidaknya 21.822 orang telah tewas di Gaza dan 56.451 terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Kementerian menambahkan bahwa 150 orang tewas dan 286 luka-luka dalam 24 jam terakhir.

Tetap Rayakan Tahun Baru

Berbanding terbalik dengan Gaza yang kondisinya memprihatinkan tanpa perayaan tahun baru apa pun. Sejumlah negara Arab lainnya justru tetap merayakan gemerlap pergantian tahun dengan meriah.

Di Abu Dhabi, ibu kota UEA, Festival Sheikh Zayed akan menampilkan pertunjukan kembang api yang berlangsung selama satu jam penuh.

Sementara di Dubai, beberapa pameran besar telah direncanakan, termasuk di Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.

Global Village Dubai mengonfirmasi bahwa mereka akan mengadakan tidak kurang dari tujuh pertunjukan kembang api.

Di Beirut, ibu kota Lebanon, pesta jalanan dan konser langsung telah direncanakan untuk acara tersebut. Sementara sejumlah pertunjukan kembang api dijadwalkan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

BACA JUGA:   Roket Rusia Bunuh Puluhan Warga di Hari Kemerdekaan Ukraina

Demikian pula, Kota Lusail di Qatar akan menjadi tuan rumah pertunjukan laser dan kembang api.

Tak seperti negara lainnya,  Pakistan telah mengeluarkan larangan ketat terhadap acara apa pun selama tahun baru.

Perdana menteri sementara Anwaarul Haq Kakar mendesak masyarakat untuk menunjukkan solidaritas dengan saudara dan saudari Palestina.

“Seluruh bangsa Pakistan dan dunia Muslim berada dalam kesedihan atas pembantaian anak-anak yang tidak bersalah dan genosida terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata di Gaza dan Tepi Barat.”katanya.

Secara global, kampanye online bernama Countdown 2 Ceasefire semakin populer.

Kampanye ini mendesak orang-orang di seluruh dunia untuk bergabung dalam acara Malam Tahun Baru pada tanggal 31 Desember. Yakni dengan memasang spanduk yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.

Serta meneriakkan “Gencatan Senjata Sekarang” selama hitungan mundur menuju Tahun Baru 2024.

Artikel Terkait