Tak Mampu Atasi Krisis Ekonomi, Warga Sri Lanka Minta Presidennya Mundur

Forumterkininews.id, Jakarta – Aksi demonstrasi terjadi di luar kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa terjadi Kamis Malam waktu setempat. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak bisa mendapatkan jalan keluar dari krisis ekonomi di negara tersebut. Bahkan para pendemo sempat berbuat anarkis dengan membakar bus dan merusak fasilitas publik.

Para pendemo menilai pemerintah Sri Lanka tidak bisa mengambil langkah penanganan krisis ekonomi. Dimana krisis saat ini menjadi yang terburuk di negara Asia Selatan dalam beberapa dasawarsa. Tidak hanya itu, pendemo juga meminta Presiden Sri Lanka mundur dari jabatannya.

Pasukan keamanan yang menjaga kediaman presiden sempat melepaskan tembakan dan menggunakan gas air mata dan meriam air ketika para pengunjuk rasa mencoba menyerbu rumah Presiden.

Inspektur Senior kepolisian Sri Lanka, Nihal Thalduwa mengatakan, atas insiden ini Polisi menangkap 45 orang di Kolombo setelah kerusuhan itu. Seorang pria dilaporkan terluka parah. Kemudian Lima polisi terluka dalam kekerasan itu dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Aksi demo ini dilakukan juga karena pemerintah tidak memiliki inisiatif untuk bangkit dari krisis ekonomi. Warga harus merasakan pemadaman listrik selama 13 jam setiap hari. Hal ini terjadi karena pemerintah tidak mampu mengimpor disel dan solar sebagai bahan bakar utama di negara itu.

Cadangan devisa Sri Lanka telah turun 70% dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari pemotongan pajak yang tidak tepat waktu. Kemudian pandemi virus corona memperparah keuangan pemerintah yang secara historis lemah.

Artikel Terkait