FT News – Konflik di Timur Tengah, serangan Iran ke Israel serta kondisi Lebanon dan Palestina yang digempur negara Yahudi pimpinan Benjamin Netanyahu tengah jadi sorotan publik dunia.
PM Israel Benjamin Netanyahu bereaksi keras atas serangan 200 rudal Iran yang menghujani wilayahnya. Ia pun tegas mengatakan akan membalas serangan itu.
“Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayar harganya,” kata Netanyahu.
Namun rencana Netanyahu itu mendapat penolakan dari pemerintah Amerika Serikat.
Terkait rencana balasan Israel kepada Iran, Presiden AS Joe Biden mengaku terkejut. Joe Biden secara diplomatis bahwa pemerintah AS ‘tidak mengizinkan’ Israel melakukan serangan balasan.
Meski kata Biden bahwa pemerintah AS akan melakukan diskusi terlebih dahulu. Pihak Gedung Putih kata Biden seperti dilansir dari khaleejtimes.com mengatakan baha semua kemungkinan akan didiskusikan.
“Kami sedang mendiskusikannya. Saya pikir mungkin hal itu (serangan balasan Israel) akan terjadi,” kata Biden.
“Namun kami tidak ‘mengizinkan’ Israel, kami akan coba menasihati Israel. Dan itu berdampak karena tidak terjadi apa-apa,” tambah Biden.
Terlepas dari eskalasi Timur Tengah yang tengah memanas, tak banyak yang tahu siapa istri dari Benjamin Netanyahu.
Netanyahu memiliki istri bernama Sara Ben-Artzi. Sara kelahiran Kiryat Tivon, Israel pada 5 November 1958.
Sara merupakan anak dari Shmuel Ben-Artzi seorang pendidik, penulis, penyair, dan sarjana Alkitab Yahudi Israel kelahiran Polandia, yang meninggal pada tahun 2011 pada usia 96 tahun. Ibunya, Chava merupakan penduduk Yerusalem generasi keenam.
Sara memiliki tiga saudara laki-laki yang semuanya punya profesi mentereng, yakni Matanya Ben-Artzi, seorang profesor matematika, Hagai Ben-Artzi seorang profesor Alkitab dan Pemikiran Yahudi dan Amatzia Ben-Artzi pengusaha teknologi.
Dikutip dari sejumlah laporan media Israel, Sara sempat menjadi seorang wartawan. Ia adalah mantan reporter Maariv LaNoar , majalah mingguan untuk remaja Israel.
Sara pada 1991 menikah dengan Netanyahu, Mereka memiliki dua putra, Yair dan Avner. Di dalam negeri, Sara punya reputasi buruk.
Pada 2015 muncul laporan bahwa ia telah memesan makanan dan menagih pemerintah Israel hampir 100ribu dolar AS untuk pengeluaran tersebut.
Akibatnya pada 2016 ia didakwa dengan memesan makanan atas biaya negara tanpa izin. Pada 16 Juni 2019, Netanyahu menandatangani kesepakatan pembelaan dan dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan dana negara, dengan dakwaan penipuan yang lebih berat dibatalkan.
