Ternyata Anak Tewas di Jaksel Miliki Profesi ‘Open BO’

FTNews – Polisi mengungkap fakta baru dibalik tewasnya seorang anak berinsial FA (16) yang tewas akibat dicekoki narkotika di wilayah Jakarta Selatan. Adapun korban lain yang masih tertolong nyawanya yakni perempuan berinisial APS (16).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menyebutkan bahwa korban APS mengaku menjadi wanita ‘Open BO’ saat bersama kedua pelaku.

“Kita mintai keterangan dari si korban inisial APS, dia menyatakan bahwa pada saat kejadian mereka ‘Open BO’. Jadi diminta jasa untuk pelayanan seks dengan diberikan imbalan Rp 1,5 juta,” kata Bintoro, di Jakarta, pada Jumat (25/4).

Kemudian korban mengaku pada saat kejadian tersebut diberikan obat jenis Inex dan juga minuman yang di dalamnya dicampur narkotika jenis sabu.

Sementara itu Bintoro menuturkan bahwa pelaku mengaku telah kencan bersama dengan korban sebanyak empat kali.

“Pengakuan tersangka kenal dengan korban dari media sosial. Korban dikenalkan melalui si A. Karena si A di telepon si pelaku atas nama Bas ini, selanjutnya si A ini mengajak  FA ini untuk hadir ke TKP,” tutur Bintoro.

Kemudian akibat kejadian tersebut para tersangka telah dilakukan penahanan sebagaimana dalam pasal tindak pidana pembunuhan dan atau kesalahan yang menyebabkan kematian, Pasal 338 atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Dan atau persetubuhan terhadap anak atau pencabulan terhadap anak atau eksploitasi terhadap anak, tindak pidana kekerasan seksual UU Nomor 12 Tahun 2022 dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

“Kami juga melapisi para tersangka ini dengan penguasaan senjata api tanpa izin UU Darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara,” jelas Bintoro.

Sebelumnya diberitakan, Remaja wanita berinsial FA (16) tewas diduga dicekoki narkotika di wilayah Jakarta Selatan. Korban meninggal dunia saat berada di RSUD Kebayoran Baru, pada Senin (22/4).

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan peristiwa diketahui usai diinformasikan oleh pihak rumah sakit.

BACA JUGA:   Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangsel, Tiga Orang Tewas

“Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bersama dengan Polsek Metro Kebayoran Baru mendapatkan informasi ada seorang perempuan tanpa identitas dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian anggota mendatangi RSUD Kebayoran Baru dan benar terdapat jenazah belum ditemukan identitasnya dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Henrikus, kepada wartawan, pada Kamis (25/4).

Selanjutnya pihak kepolisian menyelidiki peristiwa yang terjadi. Diketahui bahwa sebelumnya korban bersama dengan rekannya yang juga perempuan berinisial APS (16) menginap di salah satu hotel yang terletak di daerah Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Di hotel tersebut bukan saja dua orang korban ini, tetapi juga masih ada beberapa laki-laki lainnya yang dikategorikan laki-laki dewasa,” jelas Henrikus.

Kemudian Henrikus menyebutkan bahwa kedua wanita ini diduga diberikan narkotika dan obat-obatan terlarang. Selain itu juga diduga terjadi tindak pidana kekerasan terhadap atau pencabulan terhadap anak.

“Kami mendapatkan keterangan dari security, pegawai hotel maupun CCTV. Cukup signifikan bahwa memang benar terjadi aktivitas di salah satu kamar hotel dan tampak kedua korban datang siang hari. Dan pada malam harinya salah satu korban sudah dalam kondisi yang tidak sadarkan diri dibawa keluar dari Hotel dan dilarikan ke rumah sakit,” papar Henrikus.

Selanjutnya tim mengecek lokasi dan diketahui bahwa dalam kamar hotel tersebut sudah tidak ada orang. Diketahui bahwa mereka posisinya berpindah di salah satu hotel daerah Ampera, Pasar Minggu.

“Dan ternyata benar bahwa sejumlah orang yang kami duga berada di TKP bersama dengan korban. Ternyata kami temukan di hotel yang berada di Ampera  tersebut,” jelas Henrikus.

Kemudian tim langsung mengamankan sejumlah laki-laki tersebut bersama satu wanita berinisial APS untuk dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Hal ini guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

“Saat ini korban yang masih hidup tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan UPT3A untuk dilakukan pendampinagn dan perawatan kesehatan,” ungkap Henrikus.

Artikel Terkait

BPBD Ungkap Potensi dan Risiko Megathrust

FT News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI...

Silaturahmi ke Rumah Nachrowi Ramli, Ridwan Kamil Disuguhi Tape Uli

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono disuguhi...

Tiru Anies Baswedan, Ini 4 Cara Ridwan Kamil Menarik Hati Warga Jakarta 

FTNews - Ketiga pasangan calon gubernur Jakarta hampir pasti...