Tidak Hanya Bulu Tangkis dan Angkat Besi, Panjat Tebing pun Bisa Mendulang Emas

Olahraga

Jumat, 10 Juni 2022 | 00:00 WIB
Tidak Hanya Bulu Tangkis dan Angkat Besi, Panjat Tebing pun Bisa Mendulang Emas

Forumterkininews.id, - Jakarta - Olimpiade Paris masih dua tahun lagi, namun Indonesia tengah memetakan apa yang bisa didapat dari Olimpiade. Termasuk dari cabang mana saja medali bisa ditambang.

rb-1

Selama ini hanya lima cabang olahraga yang menyumbangkan medali untuk total 47 medali yang diperoleh Indonesia dari OIimpiade. Angka ini sudah termasuk sepuluh medali eksibisi. Antara lain 4 medali taekwondo pada Olimpiade Barcelona 1992 dan satu medali wushu pada Olimpiade Beijing 2008.

Bulu tangkis adalah yang paling banyak mempersembahkan medali, termasuk seluruh dari 8 medali emas yang didapat Indonesia dari berbagai Olimpiade. Tapi angkat besi yang konsisten mempersembahkan medali dalam enam Olimpiade terakhir.

Baca Juga: Osagi Bascome, Mantan Penyerang Bristol City Tewas Ditikam

rb-3

Sejak pertama kali mempersembahkan 1 medali perak dan 2 medali perunggu pada Olimpiade Sydney 2000, angkat besi tak pernah absen mempersembahkan medali sampai terakhir di Tokyo tahun lalu.

Total medali yang dipersembahkan angkat besi dari enam Olimpiade terakhir 15 medali. Ini terdiri atas 7 medali perak dan 8 medali perunggu.

Bulu tangkis masih dominan dengan 26 medali. Terdiri atas 10 emas, 8 perak dan 8 perunggu. Jumlah ini termasuk 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu pada Olimpiade Muenchen 1972. Kemudian Olimpiade Seoul 1988 saat bulu tangkis masih nomor eksibisi.

Baca Juga: Hadapi PSIS, Persib Bakal Didampingi Pelatih Interim

Panahan yang mengawali tradisi medali Indonesia tak pernah lagi mempersembahkan medali sejak trio Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani meraih medali perak beregu putri pada Olimpiade Seoul 1988.

Sedangkan taekwondo yang unjuk gigi ketika masih cabang eksibisi dalam Olimpiade Barcelona 1992, belum berhasil mempersembahkan medali sampai kini. Demikian juga wushu yang mencuri satu medali eksibisi pada Olimpiade Beijing 2008.

Jika itu semua menjadi ukuran, maka bulu tangkis dan angkat besi kemungkinan besar masih akan menjadi tambang medali Indonesia pada Olimpiade Paris 2024.

Veddriq dan Kiromal

Sekalipun sejak Kejuaraan Dunia pertama pada 1991 di Frankfurt sampai terakhir di Moskow pada 2021 belum pernah memperoleh medali, Indonesia adalah salah satu nama besar dalam cabang ini, akibat sukses dalam seri Piala Dunia panjat dinding.

Cabang ini memiliki dua event terpenting. Pertama, Piala Dunia yang diadakan secara serial setiap tahun di beberapa tempat. Kedua, kejuaraan dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun selama paling lama 10 hari.

Indonesia belum pernah memperoleh medali kejuaraan dunia. Tapi dalam beberapa tahun terakhir berbicara banyak dalam Piala Dunia, tepatnya pada nomor speed.

Pada 2016, Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi melombakan panjat dinding dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda karena pandemi COVID-19.

Dari 3 sampai 6 Agustus 2021, 40 atlet putra dan putri bertarung memperebutkan dua medali emas panjat dinding dari satu nomor, yakni nomor kombinasi yang merupakan gabungan lead, speed, dan boulder.

Di Salt Lake City itu Veddriq dua kali menciptakan rekor dunia pada 28 Mei 2021 atau satu setengah bulan sebelum Olimpiade Tokyo digelar dari 23 Juli sampai 8 Agustus tahun itu.

Veddriq kembali menjuarai seri Salt Lake City edisi 2022 pada 29 Mei, namun kali ini yang mempertajam rekor dunia adalah rekannya, Kiromal Katibin, yang membukukan waktu 5,10 detik pada penyisihan.

Piala Dunia 2022 diadakan di 11 tempat dalam 12 seri. Mulai dari Meiringen di Denmark pada 8-10 April, sampai Morioka di Jepang pada 20-22 Oktober.

Speed sendiri dipertandingkan pada enam dari 12 seri itu. Sejauh ini, tiga seri speed pertama bergantian dijuarai Veddriq dan Kiromal.

Tiga seri speed berikutnya diadakan di Swiss pada 30 Juni-2 Juli, kemudian di Prancis pada 8-10 Juli, dan terakhir di Jakarta pada 22-24 September.

Puncaki peringkat dunia

Kini Veddriq dan Kiromal memuncaki baik peringkat dunia maupun peringkat Piala Dunia 2022.

Dalam peringkat dunia, Veddriq dan Kiromal masing-masing mengumpulkan 3.690 dan 3.040 poin, di atas peringkat ketiga Erik Noya Cardono dari Spanyol dengan 2.890 poin.

Lima atlet spesialis speed Indonesia lainnya menembus 50 besar dunia. Mereka adalah Rahmad Adi Mulyono (14), Zaenal Aripin (17), Aspar Aspar (25), Alfian Muhamad Fajri (30), dan Rharjadi Nursamsa (31).

Indonesia juga cukup berbicara dalam sektor putri speed setelah empat atletnya menembus 50 besar speed dunia. Ke empatnya yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi (16), Rajiah Sallsabillah (18), Nurul Iqamah (26), dan Alivany Ver Khadijah (44).

Sebelum Olimpiade 2024, masih ada seri Piala Dunia 2023, dan Kejuaraan Dunia 2023 yang diadakan di Bern, Swiss.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yakin cabang ini bisa mempersembahkan emas di Olimpiade Paris.

“Panjat tebing adalah salah satu cabang olahraga prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Di Olimpiade Paris, panjat tebing diproyeksikan bisa menghasilkan medali. Setidaknya satu medali emas karena kita punya juara dunianya,” kata Zainudin beberapa hari lalu.

Zainudin sampai menjanjikan dukungan pemerintah dengan memfasilitasi atlet-atlet ini dalam melalui pemusatan latihan nasional jangka panjang.

“Kami serius karena mereka sudah menjadi aset bangsa. Tentu mereka harus mengingat itu dan menjaga supaya prestasinya tetap terjaga dan terkontrol sampai Olimpiade Paris,” kata Zainudin.

Tentunya komitmen ini juga termasuk memastikan atlet-atlet ini tak ketinggalan mengikuti event-event yang bisa menjaga atlet seperti Veddriq dan Kiromal tetap menguasai dunia. Termasuk Olimpiade Paris.

Jika itu terjadi, maka Indonesia memasuki era yang tak lagi cuma mengandalkan bulu tangkis dan angkat besi. Semoga.

Tag Olahraga Medali Emas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) FPTI Kiromal Olimpiade Paris Panjat dinding Veddriq

Terkini