Timnas Indonesia Masih Punya Peluang Walau Kalah dari Irak
Olahraga

FTNews - Pertandingan Skuat Garuda melawan Irak berakhir kekalahan. Namun, timnas Indonesia masih punya peluang yang besar. Hal ini karena sisa satu laga pertandingan akhir melawan Filipina, Selasa (11/6) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kekalahan yang membuat tim asuhan Shin Tae-Yong menerima 2-0 dari lawannya itu penuh dengan berbagai peluang kemenangan. Tetapi, kekalahan ini merupakan sebuah hal kemajuan bagi awak Merah-Putih.
Jika kita lihat dari permainan yang timnas Indonesia berikan sangat apik. Mulai dari pembangunan serangan yang bertahap dengan tenang. Hingga tendangan keras yang mengancam gawang lawan.
Baca Juga: Makna Maskot Bacuya Piala Dunia U-17 2023
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Foto: PSSI)
Seluruh pemain memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi, sehingga permainan berjalan dengan baik. Namun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan bahwa Skuatnya tersebut masih harus bebenah kembali dengan segelintir kesalahan yang ada.
"Irak bermain baik, dan kita gagal meraih poin karena gol-gol handsball, serta kesalahan sendiri, lalu ada kartu merah. Oleh sebab itu, pelatih dan pemain harus evaluasi karena masih ada satu peluang saat nanti lawan Filipina," ujar Erick dalam PSSI.
Baca Juga: Bekuk Portugal 0-1, Swiss Raih Kemenangan Perdana
Blunder Skuat Garuda
Kita perlu ingat, hal yang membuat Indonesia kalah karena adanya kesalahan pada jantung pertahanan Indonesia. Mulai dengan pelanggaran pertama akibat dari umpan Irak yang mengenai tangan Justin Hubner tepat dalam kotak penalti. Dari kesalahan tersebut membuat  wasit Shaun Evans menarik peluit untuk memberikan hadiah penalti kepada Irak.
Sehingga membuat lawan Indonesia mengambil manfaat besar dari penalti. Pemain Irak, Aymen Hussein pada menit ke-54 menjadi eksekutor yang berhasil memberikan gol pembuka.
Pemain timnas Indonesia, Jordi Amat sedang membawa bola dalam laga melawan Irak. (Foto: PSSI)
Tidak lama berselang, timnas melakukan kesalahan berat melalui Jordi Amat. Pada hal tersebut, karena mantan pemain Real Betis tersebut melakukan sleding keras kepada lawan. Melalui tindakannya menyebabkan ia mendapatkan ganjaran kartu merah.
Walaupun pemain hanya berjumlah 10 tetapi tidak mengendurkan semangat dari Asnawi dan kawan-kawan. Tetapi, kesalahan berulang kembali melalui kiper timnas, Ernando Ari yang melakukan save namun membuat pelanggaran karena kakinya mengenai lawan dan dianggap sebagai tackle.
Kiper timnas Indonesia, Ernando Ari. (Foto: Instagram/Ernando)
Dengan hadiah penalti kedua tersebut, tidak membuat Garuda bergetar. Nasib hati pemain kalah karena sulitnya menepis penalti berbuah baik. Tendangan Aymen Hussein nyatanya hanya dapat berhasil pada penalti pertama. Karena tendangan pemain tersebut mencuat jauh dari mistar gawang, sehingga tidak dapat menjauhkan keunggulan.
Lanjutnya, harapan Indonesia masih besar untuk menyamakan kedudukan. Tetapi, hal tersebut usai setelah Ernando Ari salah memperkirakan pergerakan lawan. Bola yang ia terima dari bek, harus blunder karena pemain lawan Ali Jasim dapat merebutnya. Sehingga menyebabkan Indonesia kalah 2-0.
Peluang Akhir Timnas Indonesia
Namun dalam akhir pertandingan ini bukan menjadi penutup langkah timnas Indonesia. Karena awak-awak Garuda ini masih memiliki satu kesempatan akhir untuk benar-benar mengamankan tiket menuju putaran ketiga.
"Peluang lolos ke putaran ketiga memang masih ada. Lawan terakhir Filipina nanti tanggal 11 Juni. Mereka tidak seperti dulu dan juga potensi untuk memberi ancaman sebab kita hanya imbang 1-1 saat bermain tandang. Saya yakin, Filipina yang sekarang berbeda dengan yang dahulu. Ketua Umum Filipina Football-nya baru, dan menyampaikan ingin seperti Indonesia. Jadi jangan melihat Filipina sebagai tim yang rendah. Jadi kembali harus evaluasi agar kita lolos ke babak berikut dengan meraih kemenangan," ujar Menteri BUMN tersebut.
Hal yang harus timnas pertimbangkan untuk menang, karena keadaan Vietnam yang berhasil mengalahkan Filipina 3-2. Sehingga poin sementara Indonesia yakni 7, kemudian Vietnam 6, lanjutnya Filipina masih 1 poin. Untuk Irak sudah berada pada puncak tertinggi 15 poin.