Tradisi Idul Fitri di Sejumlah Negara, Turki Mirip Indonesia

Forumterkininews.id, Jakarta – Ramadhan tahun ini segera berakhir. Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Saling bermaaf-maafan menjadi moment paling istimewa.

Di Indonesia sendiri, perayaan Idul Fitri biasanya identik dengan memakai baju baru, makan hidangan khas lebaran, bertukar hadiah, dan mengunjungi kerabat untuk menyambung silaturahmi. Dan satu lagi tentunya, tradisi berbagi THR untuk sanak saudara. Lantas bagaimana dengan negara muslim lainnya? 

Forumterkininews.id merangkumnya untuk Anda.

Turki

Idul Fitri di Turki biasa disebut Seker Bayrami atau Festival Manisan. Dimana perayaan Idul Fitri berfokus pada makanan penutup manis tradisional seperti Baklava dan Turkish Delight. Semua anggota keluarga dan teman disuguhi suguhan manis pada Hari Raya ketika mereka saling berkunjung setelah salat Ied.

Sebagian besar Muslim Turki akan menyapa orang yang lebih tua dengan mencium tangan kanan mereka dan menyentuhkannya ke dahi mereka sesuai dengan nilai-nilai budaya dan tradisional sebagai tanda hormat.

Orang-orang mengenakan pakaian baru, memberikan hadiah kepada orang yang dicintai, dan mengunjungi makam untuk memberi penghormatan kepada anggota keluarga yang telah meninggal. 

Tak lupa, anak-anak diberi uang, permen, dan cokelat saat menyapa orang yang lebih tua. Jika merayakan Idul Fitri di Turki, anda juga akan menemukan penghibur di jalan-jalan. Mereka melakukan pertunjukan boneka untuk menghibur anak-anak muda, karena sekolah ditutup selama libur Hari Raya.

Suasana Idul Fitri di Turki. (Foto AA/trtworld.com)

Singapura

Yang paling menarik dari perayaan Idul Fitri di negara ini adalah ledakan kembang api warna-warni  yang menerangi area Geylang Serai. Sebagai salah satu pemukiman Melayu tertua di Singapura, Geylang Serai telah menjadi pusat perayaan Idul Fitri bagi umat Islam yang tinggal di Singapura.

Tampilan lampu yang spektakuler menerangi jalan-jalan Geylang Serai setiap tahun. Bahkan dapat menampilkan lebih dari 50 jenis instalasi cahaya dan visual yang berbeda, semuanya menggambarkan kaleidoskop warna yang hidup. 

Di Singapura diperingati sebagai Hari Raya Aidilfitri. Hari dimulai dengan umat muslim yang berjalan ke masjid untuk salat di pagi hari , dilanjutkan dengan pesta di rumah bersama keluarga dan teman-teman. Berbagai hidangam akan disajikan dalam momen ini. Mulai dari yang gurih hingga yang manis. Rendang semur daging pedas dan sayur lodeh,  adalah dua menu yang wajib dicoba. Untuk hidangan manis, muslim Singapura biasanya menyantap kueh,  atau ondeh-ondeh bola kenyal dengan gula aren yang lengket.

BACA JUGA:   Lagu Candy Milik NCT Dream Kuasai Chart iTunes Seluruh Dunia
Suasana Idul Fitri di Singapura. (foto: Singapore Tourism Board)

Afrika

Negara-negara Afrika seperti Maroko, Mesir, Tunisia, Somalia, Afrika Selatan, Nigeria, dan beberapa lainnya, merayakan Idul Fitri dengan cara yang sama dengan sholat subuh di masjid-masjid setempat sebelum kumpul keluarga besar.

Di Maroko, pakaian tradisional dikenakan oleh pria dan wanita, dan Pancake Maroko adalah makanan pokok untuk sarapan, bersama dengan teh mint mereka yang terkenal. Sementara di Somalia, Halvo adalah makanan penutup khas Hari Raya.

Di Mesir, masakan yang menampilkan ikan menjadi hidangan utama, bersama dengan makanan tradisional lainnya seperti Kahk, yaitu kue berisi kacang, yang sering dibuat di rumah untuk Idul Fitri. Anak-anak menerima hadiah dan uang dari orang tua mereka, dan banyak orang mengunjungi situs budaya, memilih kapal pesiar di Sungai Nil, atau pergi ke resor tepi laut selama liburan setelah menghabiskan hari bersama keluarga.

Idul Fitri di Ethiopia. (Foto: AA/trtworld.com)

Negara Minoritas 

Minoritas Muslim di Inggris, AS, Australia, Kanada, dan Eropa semuanya merayakan Idul Fitri dengan cara yang sama, dengan menghadiri salat di masjid atau pusat agama Islam setempat.

Penting untuk dicatat bahwa Idul Fitri bukanlah hari libur umum di negara-negara ini, tetapi banyak Muslim memilih untuk mengambil hari libur. Usai salat, mereka yang memiliki keluarga dekat, berkumpul di rumah salah satu kerabat, di mana setiap orang membawa satu masakan yang dimasak dari rumah dan mewakili negara asalnya.

Mereka menghabiskan hari bersama, mengikuti tradisi dan adat dari kampung halaman. Banyak pusat keagamaan dan masjid juga menyelenggarakan pameran atau acara untuk orang-orang yang tidak memiliki orang yang dicintai di kota tetapi ingin merayakan acara tersebut bersama komunitas.

Suasana Idul Fitri di Zagreb, Kroasia. (Foto: AA/trtworld.com)

Artikel Terkait