Usai Beritakan TNI Masuk Kampus, Anggota Pers Mahasiswa UIN Walisongo Dapat Teror

Jawa Tengah

Jumat, 25 April 2025 | 15:48 WIB
Usai Beritakan TNI Masuk Kampus, Anggota Pers Mahasiswa UIN Walisongo Dapat Teror
UIN Walisongo kampus yang menuai perhatian setelah ramai berita TNI Masuk kampus. [Instagram]

Para aktivis pers mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, kini berada di balik bayang-bayang teror.

rb-1

Itu tak lama setelah terbitnya pemberitaan kehadiran seorang anggota TNI dalam diskusi kampus.

Mahasiswa yang terlibat dalam lembaga pers kampus mengaku menerima tekanan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI.

Baca Juga: Apa Arti Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus yang Ditujukan Pada Tempo?

rb-3

Tekanan tersebut berupa telepon berulang kali, pesan WhatsApp, serta permintaan tegas untuk mencabut berita yang telah ditayangkan.

Salah satu mantan anggota pers mahasiswa UIN Walisongo, mengungkapkan bahwa pria yang menghubunginya menyebut berasal dari kesatuan tertentu, meskipun tidak memberikan nama atau pangkat.

Identitas aslinya baru diketahui setelah dirinya melacak nomor sang penelepon melalui aplikasi pelacak digital.

Baca Juga: Ihwal Debat Capres Dalam Pemilu Indonesia, Bermula Dari Eksperimen Kampus

“Beliau bilang bisa pakai UU ITE kalau berita itu tidak dicabut,” katanya dilansir dari sejumlah laman, Jumat (25/4/2025).

Ia menambahkan bahwa berita yang mereka tayangkan sebenarnya cukup sederhana, hanya membahas kehadiran seorang anggota TNI di diskusi yang mengangkat isu militerisme di kampus UIN Walisongo.

Ia bukan satu-satunya yang mendapat tekanan. Dua rekan pers mahasiswa lainnya juga menerima pesan serupa dari nomor yang sama.

Penelepon yang disebut bernama Rokiman, berulang kali meminta agar pemberitaan tersebut dihapus dari platform pers mahasiswa.

Salah satu aktivis pers mahasiswa lainnya, menyebut bahwa nada sang penelepon cukup mendesak dan tidak mengenal kompromi.

“Intinya minta take-down berita itu,” katanya.

Sebelumnya, Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, membantah bahwa pria berbaju hitam yang mendatangi acara diskusi mahasiswa UIN Walisongo adalah prajurit TNI.

Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo. [instagram]

"Berkaitan dengan orang yang diduga intelijen sesuai di video, kami menyatakan bahwa orang yang berada dalam video tersebut bukan anggota kami," kata Andy.

Dia menjelaskan bahwa hanya satu anggota TNI, yakni Sertu Rokiman dari Babinsa Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji, yang datang ke kampus tersebut untuk menjalankan tugas rutin sebagai aparat kewilayahan.

Menurutnya, kehadiran Sertu Rokiman terbatas di area depan kampus dan tidak masuk ke dalam lokasi acara diskusi.

“Babinsa hadir di sekitar kampus hanya untuk monitoring wilayah, karena sebelumnya beredar pamflet undangan diskusi yang bersifat terbuka untuk umum. Itu bagian dari tugas Babinsa dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah binaannya,” ujarnya.

Kejadian ini bermula saat Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) mengadakan diskusi di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025).

Diskusi yang mengangkat tema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” itu dihadiri oleh seorang pria tak dikenal yang meminta untuk mengikuti forum.

Pria tersebut mengenakan kaus hitam, celana jeans, dan berperawakan agak gempal.

Ia langsung masuk ke lokasi dan duduk mengikuti jalannya diskusi.

Rektor KSMW, Ryan Wisnal, mengatakan bahwa orang bertubuh gempal tersebut secara tiba-tiba masuk ke dalam forum, membuat para peserta kaget.

"Kami kan itu masih dalam sesi memperkenalkan kawan-kawan yang hadir, eh, itu pas di dia suruh ngenalin itu dia enggak mau," kata Ryan.

Setelah itu, pria tersebut pergi dari lokasi diskusi. Namun, tak lama kemudian, pria berseragam TNI datang ke lokasi diskusi.

"Pas di tengah-tengah diskusi ada itu apa militer. Satu memakai seragam militer, satu lagi memakai baju hitam," ungkapnya.

Pria berseragam TNI itu juga menanyakan identitas peserta diskusi dan tema yang sedang dibahas.

"Kami juga tanya tujuannya datang ke sini dan mengetahui dari mana. Tapi dia hanya sekadar senyum-senyum. Seakan-akan dia menunjukkan apa ya, bahwa dia lebih kuat seperti itu," tambahnya.

Meski demikian, Ryan menegaskan bahwa ancaman tersebut tidak akan menyurutkan semangat anggota KSMW untuk terus berdiskusi.

"Kegiatan organisasi masih berjalan seperti biasa," tegasnya.

Tag Kampus Teror Aktivis UIN Walisongo TNI Masuk Kampus

Terkini