Wajib Tahu! Fakta dan Pelajaran Berharga dari Gempa Sumedang

FTNews – Jelang pergantian tahun, 31 Desember 2023, gempa magnitudo (M)4,8 guncang Sumedang. Gempa dangkal kedalaman 10 km itu, sangat merusak karena aktivitas sesar aktif. Awalnya sesar tersebut belum terindentifikasi. Pascagempa, sesar itu pun resmi bernama sesar Sumedang.

Dari gempa ini, masyarakat dan pemerintah daerah harus terus meningkatkan kewaspadaan, karena wilayah Jawa Barat rawan gempa. Belakangan sudah ada 11 sesar aktif yang berada di Jawa Barat.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkap sejumlah fakta dari gempa Sumedang.

1. Gempa Sumedang jenis kerak dangkal (shallow crustal earthquake)

“Gempa kerak dangkal dikenal sangat merusak dan mematikan,” kata Daryono dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (11/1).

Kemudian gempa serupa pernah terjadi di Cianjur (2022) lebih dari 600 orang meninggal, gempa Yogyakarta (2006) lebih dari 6.000 orang meninggal dunia. Lalu gempa Turki (2023) 17.000 orang meninggal dan gempa Sichuan China (2008) 70.000 orang meninggal dunia.

“Hal ini memberi pelajaran pentingnya mitigasi konkret. Mewujudkan bangunan dan tata ruang aman berbasis risiko gempa bumi,” ungkapnya.

2. Gempa Sumedang terjadi di zona kegempaan rendah

Gempa ini mirip gempa Kalatoa di Laut Flores M7,4 (2021), gempa Talamau M4,1 (2022).

“Memberi pesan pentingnya mitigasi gempa bumi meski di wilayah dengan aktivitas kegempaan rendah,” imbuhnya.

3. Bermagnitudo kecil tetapi merusak

Gempa serupa juga pernah terjadi di sejumlah wilayah dan merusak. Gempa Madiun M4,2 (2015), gempa Pangalengan M4,2 (2016), gempa Garut M3,7 (2017), gempa Banjarnegara M4,4 (2018).

Selanjutnya gempa Banjarnegara M4.4 (2018), gempa Lebak M4,4 (2018) dan gempa Kuningan-Brebes M4,2 (2020).

4. Gempa ini merupakan perulangan gempa pada 14 Agustus 1955

Periode ulang gempa memberi pesan pentingnya kesiapsiagaan. Belajar sejarah gempa masa lalu. Bisa jadi gempa akan menghampiri di tempat yang masyarakat anggap aman.

BACA JUGA:   Fantastis! Tarif Lewati Terusan Panama Rp5 Miliar
5. Dipicu aktivitas sesar yang belum terpetakan

Mirip gempa Solok tahun 2019, gempa Ambon 2019, gempa Kalatoa Laut Flores 2021. Lalu gempa Ampana Sulawesi Tengah 2021 dan gempa Cianjur tahun 2022.

Sesar yang melintasi Kota Sumedang ini mirip dengan jalur sesar aktif Palu (sesar Palu-Koro), sesar Aceh, sesar Gorontalo, sesar Semarang, dan sesar Lembang.

Artikel Terkait