16 Tahun Berjuang, Baru Kali Ini Spotify Raup Untung

06 Februari, 2025 | 11:05:00

Spotify baru untung setelah 16 tahun rilis (Pexels)

Plaform musik online Spotify menyatakan meraup untung pertama kalinya, sejak aplikasi tersebut diluncurkan pada Oktober 2008.

Hal itu terungkap dalam laporan keuangan kuartal IV-2024, yang dipublikasikan Spotify pada Selasa (4/2/2025) lalu.

Dalam laporan itu disebutkan, pada penghujung kuartal 2024, Spotifiy meraih total pendapatan sebesar 4,2 miliar euro atau sekitar Rp71,17 triliun.

Sementara laba bersih yang diperoleh pada periode itu tercatat sebesar 367 juta euro atau setara dengan Rp6,2 triliun.

Dan berkat kinerja perusahaan yang mumpuni itu, Spotify meraih total laba bersih 1,14 miliar euro atau sekitar Rp19,33 triliun) di sepanjang tahun 2024.

Ilustrasi Spotify (Pexels)

Pencapaian ini merupakan sesuatu yang baru dan membanggakan bagi Spotify, mengingat pada 2023 lalu, perusahaan yang berbasis di Swedia itu merugi hingga 532 juta euro.

Pada kuartal IV tahun 2024, Spotify mencatatkan total 35 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU), sehingga jumlah keseluruhan MAU tahun 2024 mencapai 675 juta, meningkat 12 persen dibandingkan 664,3 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, jumlah pelanggan premium atau berbayar di Spotify juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan peningkatan sebesar 11 persen pada kuartal IV-2024, sehingga total pelanggan premium menjadi 263 juta.

Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 236 juta pelanggan.

Pertumbuhan ini dipandang sebagai pendorong utama peningkatan pendapatan perusahaan streaming musik tersebut.

Mengomentari pencapaian yang terus meningkat, Daniel Ek, pendiri dan CEO Spotify, menyatakan keyakinannya untuk menggandakan bisnis musik perusahaan pada tahun ini.

Ilustrasi mendengarkan musik (Pexels)

"Spotify bukan hanya sekadar produk yang bagus; kini juga telah berkembang menjadi bisnis yang hebat. Kami berencana untuk menggandakan bisnis musik kami pada tahun 2025, dan saya sangat menantikannya," ujar Daniel Ek, seperti dikutip dari situs resmi Spotify pada Kamis, 6 Februari 2025.

Menariknya, pertumbuhan ini terjadi meskipun Spotify telah menaikkan harga langganan premium.

Kenaikan harga pertama kali diterapkan pada Juli 2023, yang menandai peningkatan harga untuk layanan berbayar.

Kemudian, pada Juni 2024, harga langganan Spotify premium kembali naik menjadi 11,99 dollar AS (sekitar Rp 195. 710) per bulan, naik dari harga sebelumnya yang sebesar 10,99 dollar AS (sekitar Rp 179. 387) per bulan, menurut laporan The Verge.

Sebagai bagian dari strategi efisiensi, Spotify juga melakukan pemangkasan jumlah karyawan sebesar 20,4 persen sepanjang tahun 2024.

Pada akhir tahun 2024, jumlah karyawan Spotify di seluruh dunia tercatat sebanyak 7. 261 orang, turun dari 9. 123 karyawan pada akhir tahun 2023.

Pemangkasan ini diyakini turut berkontribusi terhadap pertumbuhan yang sedang dialami Spotify saat ini, seperti dilansir dari Variety.

Topik Terkait: