20 Hektare Lahan Disiapkan untuk Pindahkan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Daerah

Sedikitnya 20 hektare lahan telah disiapkan untuk tempat tinggal pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Lokasi ini berada di kawasan Waidoko, Desa Konga, Kecamatan Titehena, dan telah dipastikan berada dalam radius aman dari ancaman bencana.
"Keamanan lahan sudah berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan tim ahli dari BNPB, Badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian Perumahan dan Permukiman," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: Anak-Anak Korban Bentrokan di Adonara Barat Flotim Ikut Program Trauma Healing
Di lahan itu akan didirikan rumah baru atau hunian tetap bagi para pengungsi yang dipindahkan dari Desa Nobo, Flores Timur dengan jumlah yang diestimasikan sebanyak 415 keluarga.
Hal ini sebagaimana perencanaan yang disiapkan Pemerintah Pusat melalui BNPB dan sejumlah kementerian teknis terkait bersama dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa mulai membangunnya," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Anggarkan Rp469 Miliar untuk Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selain Wakaido juga ada kawasan Ulowolo di Desa Konga, Kecamatan Titehena, NTT yang dipersiapkan pemerintah untuk menjadi tempat relokasi pengungsi.
Kedua kawasan itu merupakan titik baru yang diproyeksikan pemerintah untuk menggantikan lahan untuk rencana relokasi sebelumnya, yakni yang berada di kawasan Kojarobet.
Kawasan Kojarobet di Flores Timur itu dinilai kurang optimal untuk menjadi tempat tinggal baru para pengungsi, karena aksesnya yang sering banjir dan status lahan belum dilepas oleh masyarakat.
"Kemudian untuk kawasan Botongkarang-Noboleto diproyeksikan untuk 936 KK, dan kawasan Lewoloroh karena statusnya hutan lindung maka per hari ini sedang ditinjau oleh Menteri Lingkungan Hidup untuk luasan yang bisa dipakai," tukasnya.