Ahok Jawab Blak-blakan Ditanya Soal Dirinya Dipasangkan dengan Anies Baswedan

FTNews – Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi isu pencalonan dirinya sebagai gubernur Jakarta mendampingi Anies Baswedan.

Pernyataan ini disampaikan setelah PDIP menyerahkan rekomendasi kepada 305 bakal calon kepala daerah, Rabu (14/8).

“Itu ya secara undang-undang gak bisa,” jelasnya.

Sebab, Pasal 40 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, menyebutkan setiap partai politik atau gabungan harus memperoleh 20 persen kursi di DPRD untuk bisa mengusung kandidat.

Dalam Pemilihan Legislatif 2024, PDIP mendapatkan 15 kursi. Sementara untuk mengusung pasangan calon harus 22 kursi. Adapun total kursi DPRD Jakarta adalah 106.

Ahok pun menegaskan bahwa PDIP merupakan partai yang mengutamakan kader daripada tokoh tertentu.

Pengusungan tokoh di luar partai pun dilakukan, apabila kader di daerah tersebut tidak mumpuni.

“Saya tidak tau juga ya, kalau dari diliat dari sistem PDIP itu kan partai pelopor kan, kita ini partai kader, selama ada kader terbaik itu yang nanti, kader PDIP ini banyak banget. Saya kira untuk orang luar itu baru bisa kalau kita tidak punya kader untuk maju, biasanya seperti itu di PDIP,” jelas Ahok.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Anggota Dewan Pembina (kiri) dan Wakil Ketua Umum Andy Budiman saat penyerahan surat rekomendasi kepada 14 bakal calon kepada daerah di Pilkada 2024 di Brick House, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/9). [FTNews / Muhamad Nur Alfiyan]
Sebelum, Anies Baswedan telah didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem. Namun, dari kabar yang beredar keduanya berancang-ancang meninggalkan Anies dengan masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Parpol yang bergabung dalam KIM adalah empat partai parlemen yaitu Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat serta empat partai nonparlemen yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Gelora, dan Partai Garuda.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menuturkan, komunikasi partainya dengan PKS kerap terjadi.

BACA JUGA:   Komisi III DPR Acungi Jempol Ketenangan Kapolri Tangani Kasus Brigadir J

“Komunikasi itu sangat lancar, bahkan sampai sekarang pun tadi di jam 1, beberapa tim kami juga berkomunikasi langsung dengan PKS,” ungkap Kaesang setelah acara pemberian surat rekomendasi kepada 14 bakal calon kepala daerah di BrickHouse, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).

Anies Baswedan
Ketua DPP Nasdem Effendy Choirie (Gus Choi) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8). [FTNews / Muhamad Nur Alfiyan]
Desas-desus Nasdem bakal merapat ke KIM plus juga mengemuka. Ketua DPP Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi buka suara perihal rumor partainya akan balik badan dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Namun, Gus Choi enggan menanggapi secara pasti rumor tersebut. Dia hanya memberikan kode soal kebenaran rumor itu.

“Mungkin ya. Saya enggak tahu persis. Wong saya enggak ikut lobi, kalian ini. Bau-baunya begitu. Iya kan? Ya bau aja. Bau,” ujarnya setelah menghadiri pemanggilan oleh Tim Panitia Khusus PKB, di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).

Artikel Terkait