Aksi Tak Pantas Diduga Guru, Tirukan Tuna Wicara Saat Live
Sebuah potongan video yang diunggah akun Instagram @sumutpunyacerita mendadak menjadi sorotan tajam warganet. Video tersebut memperlihatkan interaksi dua pria saat melakukan siaran langsung (live) di media sosial, yang kemudian menuai gelombang kecaman publik.
Dalam rekaman itu, tampak seorang pria berpakaian bebas yang diduga merupakan penyandang disabilitas tuna wicara. Di sampingnya, terlihat seorang pria lain mengenakan seragam dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belakangan diketahui berprofesi sebagai guru.
Aksi Oknum Guru Saat Live Picu Amarah Warganet
Kemurkaan publik dipicu oleh tindakan oknum guru tersebut yang terlihat menirukan cara berbicara pria tuna wicara di hadapannya. Aksi itu dinilai tidak pantas dan berpotensi merendahkan martabat penyandang disabilitas, terlebih dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yang seharusnya menjadi teladan dalam bersikap dan berempati.
“Sangat disayangkan, seorang guru yang seharusnya mendidik justru terlihat menjadikan keterbatasan orang lain sebagai bahan candaan,” tulis salah satu warganet dalam kolom komentar unggahan tersebut.
Dinilai Tidak Berempati, Aksi Tirukan Tuna Wicara Disorot
Tangkapan Layar Komentar (Instagram)
Tak sedikit netizen yang menilai tindakan tersebut mencerminkan kurangnya sensitivitas terhadap kelompok rentan. Banyak pihak menegaskan bahwa penyandang disabilitas berhak mendapatkan perlakuan yang setara dan bermartabat, baik di ruang nyata maupun di ruang digital.
Aksi yang terekam dalam video tersebut dinilai melampaui batas kesopanan dan etika sosial, sehingga memicu kecaman luas dari masyarakat.
Identitas dan Lokasi Belum Terungkap, Publik Tunggu Klarifikasi
Ilustrasi Asn Bareng Tuna Wicara (Gemini AI)
Meski menuai kontroversi, hingga kini belum diketahui secara pasti motif di balik tindakan tersebut. Sebagian pihak menduga interaksi itu dimaksudkan sebagai candaan atau komunikasi internal.
Namun demikian, video viral tersebut tidak menyertakan keterangan waktu dan lokasi kejadian secara jelas. Identitas lengkap oknum guru maupun tempat kejadian juga belum terkonfirmasi. Publik pun masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait agar tidak berkembang menjadi spekulasi yang lebih luas.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan etika bermedia sosial, khususnya bagi aparatur negara dan tenaga pendidik, agar lebih bijak dalam bersikap serta menghormati hak dan martabat setiap individu, termasuk penyandang disabilitas.