Apa Itu Data Antemortem dan Postmortem? Kunci Identifikasi Jenazah Oshima Yukari
Teknologi

Setelah menunggu penantian panjang, kabar mengenai hilangnya Oshima Yukari, pramugari korban kebakaran Glodok Plaza akhir terjawab.
Tim Disaster Victim Investigation (DVI) berhasil mengidentifikasi jenazah Oshima Yukari, lebih dari sepekan setelah peristiwa kebakaran Glodok Plaza, pada Rabu (15/1/2025) lalu.
Tim DVI berhasil mengindentifikasi jenazah Oshima Yukari dari data antemortem yang diberikan pihak keluarga kepada tim DVI dan data postmortem dari jenazah korban.
Baca Juga: Prosedur Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Diperkirakan Hingga 1 Sampai 2 Minggu
Istilah antemortem dan postmortem sering kita dengar jika ada peristiwa bencana alam atau kecelakaan.
Antemortem dan postmortem menjadi bagian dari upaya pengungkapan sebuah peristiwa termasuk identitas korban.
Lantas, apa itu antemortem dan postmortem? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Terungkap! Glodok Plaza Sudah Dinyatakan Tak Aman Digunakan Sejak 2023
Antemortem
Mengutip laman halodoc.com, disebutkan, antemortem adalah data-data yang dimiliki korban sebelum meninggal dunia.
Biasanya data antemortem didapat dari pihak keluaga, diantaranya penampilan atau visual korban sebelum mengalami kecelakaan.
Sementara antemortem bisa berupa pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.
Antemortem juga meliputi sejumlah data primer, seperti sidik jari korban dan data pemeriksaan gigi.
Karena itulah, anggota keluarga wajib membawa dokumen lengkap untuk membantu pengumpulan data antemortem.
Dan keluarga korban dianjurkan untuk membawa foto korban yang sedang tersenyum untuk menunjukkan struktur gisi depan.
Postmortem
Postmortem adalah tahap lanjutan setelah tim DVI mendapatkan data antemortem dari pihak keluarga.
Data postmortem didapat setelah tim menemukan dan mengevakuasi korban. Ini artinya data postmortem diperoleh dari tubuh korban.
Data postmortem beliputi sidik jari, golongan darah, DNA dan juga konstruksi gigi. Jika ada foto diri korban beserta pakaian atau barang yang melekat ditubuh, itu juga dikategorikan masuk dalam data postmortem.
Setelah data antemortem dan dan postmortem lengkap, maka tahap selanjutnya adalah pencocokan. Jika kedua data tersebut saling cocok, maka korban dinyatakan terindentifikasi.