Apa Itu Rush Money? Dampak Mengerikan yang Bisa Timbul akibat Banyak Rekening Warga Terblokir

Dunia perbankan dibikin heboh dengan banyaknye keluhan warga yang rekeningya diblokir PPATK. Kehebohan itu di antaranya terjadi di media sosial.

Pemerintah melalui PPATK memblokir rekening dormant non-aktif untuk mencegah aliran uang ilegal seperti pencucian hingga terkait perjudian. Namun imbasnya, ternyata banyak rekening warga terblokir.

Di media sosial, ramai netizen membahas tentang dampak banyaknya rekening yang terblokir sehingga menimbulkan kepanikan masyarakat. Kemudian kepanikan tersebut bila berlangsung lama bisa menimbulkan rush money.

Pengertian Rush Money

Ilustrasi. (Meta AI)

Rush money merupakan istilah finansial yang merujuk pada kegiatan penarikan uang secara besar-besaran oleh kelompok masyarakat. Rush money disebut juga dengan istilah lain dalam bahasa Inggris seperti panic bank atau bank run.

Dikutip Bina Digital, rush money adalah kondisi saat banyak orang menarik simpanan mereka dari bank atau lembaga keuangan dalam waktu singkat. Bentuk simpanan nasabah mulai dari deposito, tabungan, atau produk perbankan lainnya.

Penyebab rush money bisa terjadi kapan saja, mulai dari akibat kesehatan bank, kondisi perekonomian juga politik yang memanas, hingga kepercayaan nasabah yang hilang. Nasabah pun jadi khawatir jika bank tempatnya menyimpan uang mengalami kebangkrutan atau permasalahan lain yang jadi sorotan banyak orang.

Dalam kasus pemblokiran rekening bank oleh PPATK, rush money bisa terjadi ketika masyarakat ketakutan rekening mereka terblokir. Sehingga banyak orang melakukan penarikan uang mereka secara tiba-tiba.

Dampak dari Rush Money

Ilustrasi. (Meta AI)

Rush money bisa berdampak besar terhadap perekonmian suatu negara. Dampak pertama yang akan meluas itu peredaran uang yang tidak lancar. Rush money bisa berujung pada resesi ekonomi yang parah.

Pemerintah bisa ambil kebijakan untuk stabilisasi dan reformasi perbankan, tetapi kalau itu tidak cukup pemerintah terpaksa harus cari sumber pendanaan lain seperti utang yang akan menambah utang negara.

Kedua, berdampak pada krisis perbankan. Kepanikan bisa terjadi saat beberapa kelompok nasabah melakukan penarikan uang secara besar-besaran.

Kepanikan memicu nasabah lain untuk ikut menarik dana dalam jumlah besar. Akibatnya, bank yang tadinya dalam kondisi baik-baik saja bisa mengalami kebangkrutan karena penarikan dana besar-besaran tersebut.