Internasional

Apa Penyebab Thailand-Kamboja Perang?

15 Desember 2025 | 00:20 WIB
Apa Penyebab Thailand-Kamboja Perang?
Ilustrasi bendera Kamboja dan Thailand yang saat ini sedang berperang. [FTNews]

Namun, kesepakatan damai itu tak bertahan lama. Pada 10 November, Thailand secara resmi menangguhkan gencatan senjata setelah seorang tentaranya terluka parah akibat ledakan ranjau darat di wilayah perbatasan.

Bangkok menuding pasukan Kamboja memasang ranjau baru yang melanggar kesepakatan damai dan mengklaim memiliki bukti pendukung. Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Phnom Penh.

Sejak saat itu, ketegangan terus meningkat hingga akhirnya kembali pecah bentrokan besar, dengan kedua pihak saling menuduh menyerang wilayah sipil.

Faktor Politik dan Nasionalisme Perkeruh Situasi

Para analis menilai konflik kali ini berpotensi berlangsung lebih lama. Selain sengketa wilayah, manuver politik domestik dan sentimen nasionalisme di kedua negara disebut turut memperkeruh keadaan.

Kamboja dinilai enggan mundur karena kekhawatiran dianggap lemah di mata publik. Kemarahan masyarakat Kamboja terhadap kegagalan gencatan senjata sebelumnya disebut hampir merata dan sebagian besar menyalahkan Thailand.

Di sisi lain, Thailand juga tengah menghadapi tekanan politik dalam negeri. Perdana Menteri Anutin Charnvirakul memimpin pemerintahan minoritas dan bersiap menghadapi pemilu pada Maret mendatang.

Konflik perbatasan dikhawatirkan dimanfaatkan untuk membangkitkan sentimen persatuan nasional.

Diplomasi Masih Jadi Harapan Terakhir

Meski peluang diplomasi masih terbuka, para pengamat menilai kegagalan gencatan senjata sebelumnya disebabkan lemahnya tindak lanjut internasional.

Hal ini menjadi pelajaran penting bagi para mediator jika ingin membangun perdamaian yang lebih berkelanjutan.

Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, menegaskan bahwa negaranya terbuka terhadap keterlibatan pihak luar, termasuk Amerika Serikat.

Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut harus menghasilkan perdamaian nyata, bukan sekadar kesepakatan di atas kertas.

“Yang kami butuhkan adalah perdamaian sejati, bukan hanya dokumen formal,” ujarnya.

1 2 Tampilkan Semua
Tag thailand kamboja