Internasional

Paus Leo XIV Doakan agar Bentrokan Bersenjata di Perbatasan Thailand-Kamboja Berakhir

11 Desember 2025 | 19:27 WIB
Paus Leo XIV Doakan agar Bentrokan Bersenjata di Perbatasan Thailand-Kamboja Berakhir
Paus Leo XIV. [ig @pontifex]

Paus Leo XIV menyerukan penghentian segera atas meningkatnya ketegangan dan bentrokan bersenjata di perbatasan Thailand–Kamboja. Seruan ini disampaikan setelah laporan terbaru menunjukkan adanya korban jiwa—termasuk warga sipil—serta ribuan penduduk yang terpaksa mengungsi.

rb-1

Dalam Audiensi Umum yang dihadiri ribuan umat, Paus menyampaikan rasa “duka mendalam” atas kondisi yang berkembang di kawasan tersebut. Ia menegaskan bahwa tragedi kemanusiaan ini membutuhkan perhatian dan komitmen serius dari kedua negara untuk menghentikan kekerasan.

Seruan Paus Leo

Baca Juga: Mahasiswa Diculik dan Dibunuh, Warga Kamboja Didiskriminasi di Korea Selatan

rb-3

Paus Leo Xiv [Ig Pontifex]Paus Leo Xiv [Ig Pontifex]Dikutip Vatican News, Paus Leo XIV menyatakan dirinya sangat sedih mendengar kabar mengenai konflik yang kembali pecah di sepanjang perbatasan Thailand dan Kamboja. Ia menyoroti fakta bahwa korban bukan hanya berasal dari kalangan militer, tetapi juga warga sipil yang tidak bersalah.

Dalam pesannya, Paus mengungkapkan kedekatan dan solidaritasnya melalui doa bagi masyarakat yang terdampak. Ia menekankan bahwa ribuan orang kini meninggalkan rumah mereka demi keselamatan, sebuah situasi yang menunjukkan betapa mendesaknya penyelesaian damai.

Baca Juga: Dari Bandung ke Bangkok, Seblak Jadi Tren Kuliner Mendunia

Paus Leo XIV menyoroti bahwa konflik berulang ini menunjukkan pentingnya komitmen kuat dari kedua pemerintah dalam membangun mekanisme dialog yang berkelanjutan. Tanpa itu, masyarakat perbatasan akan terus menderita.

Dalam seruan tegasnya, Paus meminta kedua pihak untuk segera menghentikan tembakan dan menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk keadaan. Ia menegaskan bahwa kekerasan hanya akan memperpanjang penderitaan dan tidak memberikan solusi.

Menutup pesannya dalam Audiensi Umum, Sang Bapa Suci kembali mengajak Thailand dan Kamboja untuk membuka kembali jalur dialog dan diplomasi. Ia berharap proses damai dapat ditemukan demi melindungi kehidupan, budaya, dan masa depan masyarakat di wilayah perbatasan.

Awal Mula Bentrokan Kamboja-Thailand

Ilustrasi perbatan Thailand dan Kamboja [Ftnews-Copilot]Ilustrasi perbatan Thailand dan Kamboja [Ftnews-Copilot]Bentrokan terbaru ini menjadi babak lanjutan dari sengketa perbatasan yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Pertikaian biasanya dipicu perebutan wilayah sensitif, terutama area di sekitar kompleks candi yang memiliki nilai budaya dan sejarah tinggi.

Wilayah sengketa tersebut kerap menjadi titik rawan, karena kedua negara mengklaim sebagian lahan yang sama. Ketegangan ini membuat pos-pos militer di kedua sisi mudah tersulut, sehingga baku tembak dapat terjadi sewaktu-waktu.

Upaya arbitrase dan diplomasi regional sebelumnya telah dilakukan untuk meredakan konflik. Namun, berbagai perjanjian gencatan senjata sering kali tidak bertahan lama, sehingga stabilitas kawasan tetap rapuh.

Situasi ini menyebabkan masyarakat lokal hidup dalam ketidakpastian. Ketika bentrokan kembali muncul, mereka harus mengevakuasi diri, menanggung kerugian ekonomi, serta menghadapi trauma psikologis berkepanjangan.

Tag thailand paus leo xiv kamboja