Arkeolog Temukan Gereja Abad Ke-5 di Turki, Ini Pesan di Pintu Masuknya untuk Umat Kristen Awal
Lifestyle

Penemua gereja kuno abad ke-5 akan memberikan perspektif baru terutama terkait penyebaran ajara Kristen awal. Hal itu terjadi dalam penemuan terkini para arkeolog di Turki.
Dikutip Popular Mechanics, Mosaik yang menghiasi pintu masuk gereja abad ke-5 di kota kuno Olympus, Turki, hanyalah puncak gunung es. Mosaik itu sendiri membentang dari pintu masuk hingga ke dalam gereja, dan merupakan salah satu dari banyak reruntuhan dari periode tersebut yang baru-baru ini ditemukan oleh para arkeolog, bahkan setelah bertahun-tahun menggali kota tersebut.
Pesan dari Gereja
Kota kuno Olympus, Turki. (YouTube Real World)Saat tim melanjutkan penggalian di distrik Kumluca kuno Olympus, mereka menemukan mosaik di luar gereja Kristen awal, yang dikenal sebagai Gereja No. 1. Pintu masuknya terdapat prasasti yang berarti: "Hanya mereka yang berada di jalan yang benar yang boleh masuk ke sini," menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, sebagaimana dilaporkan oleh Turkiye Today.
"Prasasti mosaik ini ditempatkan secara strategis tepat di pintu masuk gereja," ujar Gokcen Kutulus Oztaskin, profesor madya di Universitas Pamukkale dan direktur penggalian proyek tersebut, menurut Anadolu Agency.
Mosaik di seluruh gereja mengandung pola geometris dan motif botani, membentang dari pintu masuk utama hingga ke berbagai area bangunan. Prasasti tambahan mengungkapkan nama-nama jemaat gereja yang secara finansial mendukung pembangunan gereja tersebut.
"Penemuan ini mengukuhkan Olympus sebagai salah satu kota kuno terkaya di wilayah Lycia dalam hal lantai mosaik," kata Oztaskin, menurut Turkiye Today.
"Olympus terus mengejutkan kita dengan warisan mosaiknya yang kaya."
Penemuan di Luar Gereja
Kota kuno Olympus, Turki. (YouTube Real World)Di luar Gereja No. 1, tim menemukan sebuah bangunan tempat tinggal di atas lahan pemakaman era Romawi. Para ahli meyakini bahwa situs tersebut dialihfungsikan selama periode Bizantium untuk menampung populasi yang terus bertambah di wilayah tersebut, yang menunjukkan adanya perubahan dalam perencanaan kota.
Bangunan tempat tinggal tersebut—lengkap dengan lantai batu dan juga awalnya dibangun pada abad ke-5—tampaknya telah direkonstruksi (sesuai dengan desain aslinya) pada abad ke-6 setelah kebakaran. Bangunan tersebut dilengkapi dengan artefak tambahan, termasuk sebuah bejana penyimpanan tanah liat besar yang dikenal sebagai pithos, yang kini disimpan di Museum Arkeologi Antalya.
Meskipun tim telah berada di lokasi sejak tahun 2006 untuk meneliti sisa-sisa peninggalan Helenistik, Romawi, dan Bizantium di kota tersebut, rencana eksplorasi lanjutan masih diperlukan (termasuk kemungkinan adanya kuil di pusat kota). Tim telah menemukan contoh teknik batu yang dikenal sebagai bossage, yang menampilkan blok-blok menonjol pada dinding batu yang dipahat halus, yang mereka anggap sebagai tanda bahwa struktur tersebut kemungkinan merupakan bangunan keagamaan utama.