Nataru Jadi Momentum, Kunjungan Wisata Rejang Lebong Diprediksi Naik
Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi unggulan di daerah tersebut.
Dinas Pariwisata (Dispar) Rejang Lebong menilai libur panjang akhir tahun sebagai peluang strategis untuk menggerakkan sektor pariwisata sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di sekitar objek wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Riki Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan terjadinya lonjakan jumlah pengunjung selama periode libur Nataru dibandingkan hari-hari biasa.
Baca Juga: Jelang Nataru: Bupati Rejang Lebong Pimpin Rapat Penting! Harga Kebutuhan Pokok Dijamin Aman?
“Libur akhir tahun selalu menjadi momen yang dinantikan wisatawan. Kami berharap kunjungan ke destinasi wisata di Rejang Lebong meningkat secara signifikan,” kata Riki.
Strategi Promosi dan Peningkatan Layanan
Baca Juga: Nasib 18 PPPK Rejang Lebong Menggantung: BKPSDM Buka Suara
Untuk mendukung target tersebut, Dispar Rejang Lebong menyiapkan sejumlah strategi promosi, salah satunya dengan menggandeng influencer serta kreator konten digital.
Upaya ini dilakukan untuk memperluas jangkauan promosi pariwisata Rejang Lebong melalui media sosial dan berbagai platform digital.
“Kami ingin promosi wisata dilakukan secara lebih masif dan tepat sasaran, khususnya kepada generasi muda. Kolaborasi dengan influencer menjadi salah satu langkah yang kami dorong,” ujarnya.
Selain promosi, Riki juga meminta pengelola objek wisata meningkatkan kualitas pelayanan, kebersihan, serta kenyamanan lokasi. Hal ini dinilai penting agar wisatawan merasa aman dan puas selama berkunjung.
Dispar Rejang Lebong Siapkan Strategi Dongkrak Wisata Saat Nataru
Pengelolaan PAD Jadi Perhatian
Di sisi lain, Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri, SE, M.AP, menekankan pentingnya pengelolaan pendapatan daerah dari sektor pariwisata selama libur Nataru.
Ia meminta Dinas Pariwisata bersama Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), khususnya Bidang Pendapatan dan Penagihan, untuk menyusun laporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara rinci dan transparan.
“Saya minta pendapatan dari sektor pariwisata dicatat dengan jelas, baik dari retribusi masuk maupun parkir di lokasi wisata,” tegas Fikri.
Menurutnya, laporan tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk melihat kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD daerah selama libur Nataru, sekaligus menjadi dasar perumusan kebijakan ke depan.
Fikri juga mengimbau masyarakat agar aktif melaporkan apabila menemukan pungutan retribusi yang tidak sesuai ketentuan di lapangan.
“Jika ada pungutan yang merugikan pengunjung, silakan dilaporkan. Ini penting untuk menciptakan tata kelola pariwisata yang baik dan berkeadilan,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong optimistis sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi positif selama libur Natal dan Tahun Baru, baik dari sisi peningkatan jumlah wisatawan maupun optimalisasi pendapatan daerah.
