Asal Usul Lagu Genjer-genjer, Sempat Dilarang Orde Baru Usai Peristiwa G30S PKI

Lagu Genjer-genjer menjadi identik dengan PKI karena pada masa Demokrasi Terpimpin (sekitar akhir 1950-an hingga 1965), lagu ini dipopulerkan dan digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lagu Genjer-genjer dipakai sebagai salah satu alat kampanye dan propaganda untuk menunjukkan solidaritas dan perjuangan kelas buruh dan petani.

PKI mengangkat lagu ini sebagai simbol pemberdayaan rakyat kecil yang mengalami kesengsaraan, sejalan dengan pesan lagu yang menggambarkan penderitaan rakyat saat terpaksa memakan genjer sebagai makanan selama penjajahan Jepang.

Namun, setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, lagu ini kemudian sangat terkait dengan PKI dalam konteks negatif, karena film dan propaganda orde baru menggambarkan lagu tersebut sebagai bagian dari identitas PKI, bahkan mengaitkannya dengan kegiatan kekerasan yang dilakukan oleh PKI saat peristiwa tersebut.

Dilarang Orde Baru

Cuplikan adegan lagu Genjer-genjer di film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. [Istimewa]

Lagu Genjer-genjer dilarang oleh rezim Orde Baru karena dianggap terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

Pemerintah Orde Baru membangun narasi bahwa lagu ini menjadi simbol propaganda komunis, bahkan ada mitos yang mengatakan lagu ini dinyanyikan saat para jenderal yang diculik disiksa dan dibunuh di Lubang Buaya.

Karena kaitan politik dan budaya dengan PKI serta dugaan kaitannya dengan peristiwa kudeta tersebut, lagu ini menjadi tabu dan dilarang untuk diperdengarkan di tempat umum maupun media massa.

Pelarangan ini berlangsung selama masa Orde Baru hingga rezim Soeharto tumbang pada tahun 1998, setelah itu larangan resmi terhadap lagu Genjer-genjer dicabut.

Meskipun sudah diperbolehkan, stigma negatif terhadap lagu ini masih cukup kuat karena kaitannya dengan sejarah dan politik masa lalu.

Asal Usul Lagu Genjer-genjer

Poster film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. [Istimewa]

Lagu "Genjer-genjer" berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, diciptakan oleh seniman Muhammad Arief pada tahun 1942.

Lagu ini awalnya merupakan lagu rakyat yang bertujuan menggambarkan penderitaan rakyat Banyuwangi saat itu, terutama di bawah penjajahan Jepang yang menyebabkan kelaparan.

Oleh karena itu, lagu ini menceritakan bagaimana masyarakat terpaksa memakan tanaman genjer (sejenis gulma yang biasanya dimakan itik) untuk bertahan hidup.

Lagu Genjer-genjer sebenarnya adalah lagu kritik sosial tentang penderitaan rakyat pada masa penjajahan Jepang yang kemudian dipolitisasi oleh PKI dan dikaitkan dengan peristiwa G30S dalam film PKI.